-66-

5.2K 462 43
                                    

Heyooo Jahanamers,,


puk angan dulu hayooo 👏👏👏👏👏👏👏
Maapin yaa,, idup lagi sibuk, lagi ribet banget jadi ya gini dahh,, updatenya jarang-jarang, tapi pasti update kok kalo ada waktu.


Jadi pliss jangan ada lagi yg nanya
'Bang kapan Up ??'
'Bang, kapan nextnya ??'



kalo udah bosen nunggu, kalian bebas kok pindah haluan ff yg lain. Atau boleh banget kok kalo mau bikin ff sendiri, biar cepet gitu updatenya. Soalnya waktu gue bukan cuma buat bikin ff ini doang,,
Paham kan ya ?? Paham dong,, makasihh






Happy Reading Jahanamers~~








======================================




















- 66 -
















"Haaahhh~" Seulgi menghela nafas panjang dan meregangkan ototnya sebelum duduk disalah satu sofa ruang kerjanya. "Akhirnyaa... Aku lelahhh sekalii~" Kini dia menghela nafas lega begitu punggungnya menyandar pada sofa yg empuk.



Menjadi seorang Presiden Direktur sungguh sangat melelahkan, terlebih menjadi pemimpin perusahaan yg notabene terbilang besar secara Global. Seulgi merasa jika pekerjaannya seolah tak ada habisnya, setiap hari selalu ada saja yg harus dia tangani. Seperti saat ini, meskipun besok adalah weekend, tapi tetap saja banyak pekerjaan yg harus dia seleseikan.



Mata lelah Seulgi nyaris terpejam jika saja dia tidak mendengar suara pintu ruang kerjanya dibuka. Tatapan serius Seulgi dari balik kacamatanya seketika melembut begitu dia mendongak dan melihat sosok yg kini masuk kedalam ruang kerjanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yeobo~" Seulgi berdiri dan menghampiri Irene yg langsung memeluknya.


"Euhmmm~" Suara rengekan Irene terdengar tak begitu jelas karena wajahnya yg bersembunyi didada Seulgi.



Seulgi kembali ke sofa dan mendudukan sang idol dipangkuannya "Waeyo ?? Kenapa bangun ??" tangan Seulgi dengan lembut mengusap surai hitam Irene yg seketika kembali memeluk tubuhnya.



"Wae ?? Apa ada yg sakit ?? Apa perutmu sakit Hyun ??" Seulgi bertanya khawatir, tangannya reflek mengusap pelan perut sang istri yg masih saja nyaman memeluknya.



"Anniyo~" Bisikan pelan dan gelengan kepala Irene tak lantas membuat Seulgi tenang.



Memasuki usia kehamilan hampir 30 minggu membuat Irene semakin sering merasakan perutnya seperti kontraksi, terkadang perutnya akan terasa kencang, terkadang terasa nyeri, dan yg pasti Irene selalu mengeluhkan jika punggungnya pegal seperti ingin patah. Bahkan tak jarang Irene sampai menangis merasakan perut dan punggungnya.



MY LOVELY IDOL || SEULRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang