-69-

4.5K 367 35
                                    

Hello Jahanamers, maapin gue baru bisa up, maklum RL gue semakin hari semakin berat, kek badannya si dedek yg tambah gembul. Puk Angan dulu yg banyak ahh pokoknya 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻



Terkhusus buat kalian yg gak suka, gak berminat baca, gak tertarik sama ceritanya ato bahkan udah bosen, udah jenuh, udah pengen Gumoh kalo liat story ini gue saranin langsung SKIP aja yaa,, SKIP aja udah biar simple, ngga usah pake ninggalin coment atau protes ! langsung cabs aja cari story lain, oke ?? oke ?? oke dong~



🔞🔞🔞🔞 Tipis tipis, jadi jangan berharap lebih, okayyy ???




Buat para Jahanamers yg masih mau baca,, Happy reading yaa~~




================================================================================






-69- 






**





Irene sejenak melupakan tujuannya membangunkan sang suami yg masih terlelap begitu dia membuka pintu kamarnya. Hati Irene menghangat dan senyumnya dengan otomatis tergambar diwajah cantiknya saat melihat suaminya tertidur nyaman dengan Seul Hyun berada didadanya dan Hyun Joo merapat pada pinggangnya.


Irene sedikit heran melihat ketiga kesayangannya sudah tidur bersama seperti itu. Seingatnya, saat dia bangun untuk mulai aktifitas paginya sebagai seorang istri dan seorang ibu, kedua Hyun kecilnya masih tidur tenang dan lelap di baby crib mereka. Jadi kapan Seulgi memindahkannya ?? Dia juga  sepertinya tak mendengar tangisan bayi sejak tadi.


Perlahan Irene mengangkat Seul Hyun dari dada Seulgi dan menidurkan tubuh mungil yg masih terlelap itu kembali kedalam baby crib, dan melakukan hal yg sama pada Hyun Joo, sebelum dia membangunkan Seulgi.


"Yeobo,, ireona~" Irene berucap pelan & mengusap lembut wajah Seulgi. "Seulgi~ah,, ireonaseyo, atau kamu akan terlambat~"


"Euhm... agdbdkdmxjhs..... " Seulgi melenguh tak jelas meregangkan otot-ototnya sebelum perlahan duduk. "Hahh, Seul Hyunnie !!!!!" Mata sipit Seulgi reflek sedikit melebar kaget, jantungnya mendadak berdegub tak nyaman.


Irene tersenyum geli melihat kepanikan Seulgi yg menoleh kesegala arah seolah sedang mencari sesuatu. Perlahan Irene meraih kepala Seulgi membuat Seulgi menatapnya dengan pupil mata yg masih terlihat tak tenang.

MY LOVELY IDOL || SEULRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang