-72-

2.6K 272 22
                                    

Heyooo Jahanamers~



Lumayan ada waktu, jadi bisa update tipis tipislah yaa....
Puk angan dulu dong yg banyakkk 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻



ini kan udah update nih, jadi kaga usah nanyain lagi
'Bang kapan up ??'
'Om buruan up dong~'
Plis yaa,, hidup gue juga banyak kerjaan, bukan cuma nge-ff doang !!


Ohh iyaa,, buat kalian yg suka action, pliss jangan berharap lebih dari cerita ini yee ?? Gue itu bukan cowo yg suka kekerasan, jadi kalopun ada actionnya ya kaga bakan action banget. Soalnya gue kan type type suami soft gitu. Jadi, ya maapkeun kalo gue bikin scene action jatohnya malah kek ribut sama tetangga doang~~~~





Happy Reading Jahanamers~~~~





===========================================================================







-72-







*

*

*







Tangisan kencang Seul Hyun dan Hyun Joo masih saja terdengar menggema diseluruh ruangan meskipun Irene dan Minjeong sudah berusaha menenangkan keduanya. Sudah hampir satu jam mereka seperti itu, menangis kencang dan gelisah, terkadang tangisan mereka sedikit mereda tapi itu tak bertahan lama, karena menit selanjutnya, tangisan kedua bocah berusia 13 bulan itu kembali terdengar.



"Hyun Joo-ahh,, uljima~" Irene menepuk nepuk pantat Hyun Joo yg masih saja menangis, bahkan lebih kencang.



"waeyo.. waeyo.. ??" Minjeong menimang Seul Hyun yg juga menangis tak kalah kencang. "Hyungie... wae wae wae ??" Minjeong menatap lembut sang keponakan, tapi tetap saja tak menghentikan tangisannya.



Entah ada apa dengan si kembar hari ini, sejak pagi keduanya terus saja gelisah, dan sangat sensitif. Biasanya, tak masalah siapa yg menemani mereka, tapi hari ini mereka berdua seolah tak mau jauh dari sang mama. Sebentar saja Irene tak terlihat dimata mereka, keduanya akan langsung merengek dan mencari keberadaan Irene, walaupun Minjeong juga berada disana bersama mereka.

MY LOVELY IDOL || SEULRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang