[TAMPIL] (3)

1.4K 75 1
                                    

Happy reading 👍 jan lupa voment!


....

Kini Junkyu dan Haruto sudah mengganti bajunya dengan baju yang lebih santai.


Kini Junkyu dan Haruto sudah mengganti bajunya dengan baju yang lebih santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(

Sumber by: Pinterest)
*Hanya gambar ilustrasi.

Haruto tidak bisa tidur. Ia bingung harus apa sekarang.

"Kyu, gue keluar sebentar ya, cari angin." Ucap Haruto kemudian menoleh ke kembarannya yang sedang rebahan di tenda mereka.

"Hm." Balas Junkyu untuk menanggapi ucapan Haruto. Lagi sibuk baca wattpad dia.

Haruto kemudian beranjak pergi dari sana.

.

.

.

Disinilah Haruto sekarang.

Duduk di tepian danau yang tenang di malam hari, ditemani oleh sekotak teh instan dan disertai oleh pikiran-pikiran yang tak tau bagaimana solusinya.

Sungguh nikmat tapi menyiksa.

"Huh..." Haruto menghembuskan nafas kasarnya.

"Sebenernya status gue sama Junkyu itu apa? Kenapa gue kepikiran sama ucapan mereka waktu itu?" Monolog Haruto sendirian. Ya karena disitu cuma ada dia.


Flashback..

Kalian ingat saat anak-anak Treasure berkunjung ke rumah nenek kakek nya?

Ya, pada hari terakhir sebelum esoknya mereka pulang...Haruto tak sengaja mendengar percakapan antara nenek, kakek, dan saudara-saudara nya yang lain.

Saat itu sekitar pukul 01.00 dini hari. Haruto yang tertidur di samping Junkyu terbangun karena kebelet.

"Aduhh!" Rengek Haruto yang sibuk mencari ponsel nya.

Setelah menemukan ponselnya, ia pun segera berlari ke kamar mandi yang ada tak jauh dari ruang keluarga.

Saat Haruto sudah menyelesaikan panggilan alam nya...ia pun berbenah diri.

Saat akan keluar toilet, Haruto mendengarkan sesuatu seperti percakapan di ruang tamu.

"Siapa itu?" Batin Haruto.

"Dih? Masa iya itu suaranya setan-setan lagi sekongkol?" Batin Haruto lagi.

Di dengarnya disana ada suara kakek, nenek, beserta semua saudara-saudara nya yang lain, kecuali Junkyu.

"Lah? Mereka ngapain malem-malem begini?" Batin Haruto yang masih betah menguping dari dalam kamar mandi.

Percakapannya....

"Sampai kapan kita menyembunyikan identitas Haruto dan Junkyu, Nek?" Tanya Hyunsuk.

"Sampai mereka saling siap. Biarkan mereka mencari tau dahulu. Nenek belum siap kalau mereka mengetahui identitas mereka yang sebenarnya."

"Nenek takut jika mereka akan menjadi asing. Kalian tau kan, betapa harmonisnya mereka berdua?" Lanjut sang nenek.

"Mumpung disini tidak ada Junkyu dan Haruto, ceritakan semuanya kepada kami, nek." Ucap Jihoon.

Sang nenek menghembuskan nafas kasarnya.

"Haruto dan Junkyu...bukan lah saudara kandung." Ucap nenek mengawali topiknya.

"Dahulu, ayah kalian terpaksa mengadopsi 2 orang bayi oleh paman kalian. Entah apa tujuan paman kalian menyuruh ayah kalian untuk mengadopsi 2 bayi itu."

"Ayah kalian kemudian pergi ke panti asuhan milik paman kalian untuk mengadopsi 2 bayi. Dan disitulah ayah kalian bertemu dengan Haruto dan Junkyu."

"Awalnya ayah kalian kira bahwa Junkyu dan Haruto itu kembar, karena wajahnya yang hampir mirip. Namun saat ayah kalian bertanya langsung ke pihak panti, ternyata mereka adalah anak yang tak sedarah."

"Informasi nya, dulu Junkyu adalah anak yang dibuang oleh orang tuanya di depan panti asuhan tersebut. Sedangkan Haruto, ibunya meninggal saat melahirkan nya. Saat kelahiran Haruto pula, pada saat itu ada bencana alam yang di Jepang yang menewaskan ratusan orang termasuk ayah dan keluarga besar Haruto."

"Haruto ditemukan oleh warga Korea Selatan yang selamat pada saat itu. Haruto kemudian dibawa oleh orang itu kembali ke Korea dan dititipkan ke panti asuhan yang sama oleh Junkyu."

"Maka dari situlah, dari dulu ayah dan ibu mu itu sangat amat membenci Haruto dan Junkyu. Dibanding kalian." Jelas nenek panjang lebar.

...

DEG...

jantung Haruto rasanya tak berdetak lagi.

Kenyataan itu begitu sangat menusuk hatinya.

"Artinya...selama ini aku dan Junkyu bukan saudara(?)."

Flashback off.

Percakapan itu masih tercatat rapi di memori Haruto sampai saat itu.

"Kalau benar gue sama Junkyu bukan saudara kandung...apa artinya gue ada kesempatan buat milikin dia seutuhnya?" Monolog nya lagi.

"Maksud Lo?" Ucap seseorang yang membuat Haruto terkejut.

Ternyata itu adalah Junkyu.

"Apa maksud Lo Haruto?" Tanya Junkyu lagi.

"Kyu..." Haruto kemudian berdiri dan berjalan perlahan ke arah Junkyu.

CUP~

Satu kecupan diberikan oleh Haruto.

Junkyu yang menyadarinya sedikit bingung.

"Lo kenapa, To?"

Haruto tak menjawab. Ia malah menarik tengkuk dan pinggang Junkyu agar mendekat ke padanya.

Bibir mereka kembali menyatu. Rasa cherry di bibir Junkyu memang selalu membuat Haruto candu.

Haruto perlahan melumat dan menggigit bibir bawah Junkyu.

Junkyu membuka mulutnya guna memberi akses bagi Haruto masuk.

"Eunghh..." Satu lenguhan keluar dari mulut Junkyu.

"Ahh...h-haruto.." lenguh Junkyu saat ciuman Haruto merosot ke lehernya sehingga terdapat banyak mahakarya yang diciptakan oleh Haruto disana.

Haruto melepaskan lumatannya kemudian menarik Junkyu ke sebuah gubuk kayu yang lumayan masuk kedalam hutan.

"Kita mau kemana, To?" Tanya Junkyu.

"Plis, gue mau Lo malam ini...gue mohon..."




TBC

KITA CUMA KEMBARAN || HARUKYU STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang