triasih eleven(11)

1 1 0
                                    

Assalamualaikum ges welcome back hehe
.
.
.
YANG VOTE SEMOGA REZKINYA LANCAR!
.
.
.
komen aamiin 👉
.
.
Happy reading ♥️

***

viona tiba di koridur sekolah yang masih sepi karena memang masing sangat pagi,ia pun sama sekali tidak melihat keberadaan varo ,entah kemana anak itu

“eh”kaget viona melihat dika tiba tiba saja beraja di sampingnya

“kenapa?”tanya dika

“kaget gue”

“tumben pagi banget lo ke sekolah?”heran dika

“yah karena bangunnya cepet”lesu viona,entahlah rasanya hari ini kepalanya lumayan berat

“lo berkeringat?,pagi pagi gini?”tunjuk dika ke dahi viona yang terlihat berkeringat

“gak tahu”

“eh”lagi lagi viona kaget Ketika tiba tiba punggung tangan dika menyentuh dahi nya

“astaga lo demam “

“demam?”heran viona,pasalnya tadi sebelum berangkat ia merasa baik baik saja

“leb-“

“ah elah dika,masih pagi udah nyerocos lu”tiba tiba saja paisal muncul diikuti dengan khairil serta deo dari belakang

“maksud lo?”sewot dika

“santai elah”kata khairil

Masih ingat dengan mereka bukan?,para pemuda tampan nan pintar.gang genius boy.

“g-gue duluan”gugup viona serasa tertangkap basah padahal ia tidak melakukan apa apa

“ck,lo bertiga”dika menunjuk ketiga temannya itu

“mirip tokek”

Setelah mengatakan itu dika berjalan menuju ke kelas

“terus kenapa  lo mau temanan sama tokek?”dengus paisal Ketika tanpa sengaja mengakui dirinya sendiri

“pfft..ekhem”dehem deo mencoba meredam tawanya Ketika hampir keceplosan

“kayaknya tuh anak suka sama tuh cewek”khairil menunjuk ke depan dengan dagunya

“gak penting”kata deo juga berjalan meninggalkkan mereka berdua yang tengah saling merangkul

“hiiih”jijik keduanya apalagi menyadari tatapan siswa siswi yang mulai berlalu Lalang membuat khairil juga turut beranjak

“eh tungguin”kesal paisal merasa dirinya selalu di tingalkan

“eh vi”panggil dika sesampainya di kelas yang mulai ramai

“ap- minggir!”kaget viona Ketika memalingkan wajahnya malah hampir bertubrukan dengan wajah dika yang sangat dekat

“kenapa?”tanya dika yang malah masih mempertahankan posisinya

“mundur atau gue tonjok!”ancam viona dengan wajah masih tertunduk

Karena merasa terancam,dika memundurkan badannya membuat viona bernafas lega

“deg degan lo dekat gue?”tanya dika mengangkat sebelah alisnya menggoda viona

“ap-apaan?mana ada”elak viona memalingkan wajahnya

“terus kenapa muka lo merah?”jahil dika

“y-ya karena panas lah”viona semakin membelakangi dika agar wajahnya yang memerah bak kepiting rebus bisa tertutupi

TriasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang