triasih fifteen(15)

0 1 0
                                    

Assalamualaikum readers
.
.
Ingat! Vote dulu dong,sisa pencet bintang doang kok
.
.
Hitung itung dapat pahala
.
.
Seperti biasa
.
.
HAPPY READING ♥️

***

BANGUN..BANGUN!”

Mendengar suara keras yang berasal dari luar tenda membuat viona kaget hingga membuatnya kelimpungan…

“astaga ngagetin aja”ucapnya setelah sadar dan semakin mengeratkan seliimutnya merasa hawa dingin subuh seakan berusaha mengoyak dan menerobas masuk ke tulang tulangnya

Diluar tenda sana,viona melihat banyaknya siswa yang sudah berdiri di depan tenda masing masing mencoba menghalau kantuk dan dingin yang seakan ingin merasuki

“UNTUK SEMUANYA SILAHKAN MEMEBERSIHKAN DIRI,SHOLAT SUBUH,SETELAH ITU KITA SENAM PAGI”instrupsi pak aji

Seluruh siswa\i kemudian mulai membersihkan diri di sungai terdekat yang lumayan tenang…

Viona melangkah ke ujung sungai yang tertutup oleh batu besar dengan murid perempuan lainnya,Ketika ia hendak mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambut basahnya  dari ranting yang di gumakannya tiba tiba saja handuk itu jatuh dan malah terbawa arus sungai

“e-eh woee”mendengar teriakan viona itu,bukannya membantu para gadis tersebut malah menghindar dan membiarkan handuk viona terbawa arus

“ck “decak viona kesal melihat kelakuan mereka

Viona terus berlari di pinggiran sungai hingga ia sudah cukup jauh dari tempat khusus perempuan,namun naasnya ia malah menginjak batu licin hingga membuat tubuhnya oleng

“ahhk”viona menutup matanya erat erat apabila kepalanya terhantam batu besar nan licin itu

Dukk…

Gadis itu membuka matanya di saat tak merasa kan apapun kecuali tubuhnya yang terasa hinggap di benda keras namun tidak sekeras batu

“udah meluknya?”mendengar suara berat dan serak itu membuat viona kaget dan langsung mendorong orang itu hingga tersungkur ke dalam air,alhasil tubuhnya ikut tertarik dan mereka sama sama menjadi pusat perhatian di cahaya yang masih lumayan remang remang itu

“dika!ngapain lo meluk meluk gue?!”kesal viona

“kalo gue gak meluk lo,pala lo sekarang udah pecah kena batu”bela dika kesal dan segera berdiri

Mata viona membulat seiring mulutnya yang menganga melihat perut sixpack di hadapannya yang terlihat…

Viona menggelengkan kepalanya pelan mencoba mengusir pikiran kotornya itu

“mata lo jaga!”dika menimpuk wajah viona dengan handuk yang ia dapatkan tersangkut di rumput air

“astaga handuk gue,t-thanks”viona mendengus kesal melihat dika yang sudah mengilang dari hadapannya

“gimana?misi capernya sukses?”tanya salah seorang siswi yang biasa di panggil windi

Ketika ia Kembali ke tempat perempuan untuk mengambil berangnya ,ia malah mendapat tatapan sinis dari mereka

“apaansih”gumam viona membereskan alat mandinya

“udahlah win,ngapain nanya?orang tadi udah kita liat kalo misi dia sukses”kata Cassandra

Tanpa merespon percakapan tidak berguna itu,viona segera Kembali ke tenda setelah mengambil wudhu untuk sholat subuh,tubuhnya menggigil kedinginan akibat mandi di hari subuh apalagi di sungai

TriasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang