triasih twenty two(22)

1 1 0
                                    

Assalamualaikum ges hehe 💓💃🤑
.
.
Mom nanas balik lagi nih
.
.
Kalian dari world mana aja nih?👉
.
.
Kalo mom nanas sebenarnya dari world fiksi, tapi enggak tau kenawhy terdampar di world yang dimana people nya eating teman sendiri_upss🤭🤫
.
.
Vote dulu enggak sih?
.
.
Sapa mom nanas dong 👉
Must pake emot kurang belaian money yach🤑👉
.
.
Seperti biasa
.
.
HAPPY READING ♥️

***

Buk..

“adoh”ringis viona Ketika badannya di tabrak dari belakang hingga ia tersungkur dengan mengenaskan

“e-eh sory gue enggak sengaja”

“viona?”

“dinda?”

Kaget keduanya bersamaan,apalagi dengan tampang dinda yang sangat berantakan dengan mata sembab

“kenapa lo?”heran viona melihat dinda hanya diam

“hiks..mereka pengkhianat!”tangis dinda memluk viona

Viona mengernyitkan dahinya heran akibat pelukan tiba-tiba dari dinda dengan tangis yang terdengar memilukan

“duduk dulu din”kata viona menarik dinda ke kursi halte yang lumayan sepi

Sebenarnya ia sangat malas untuk meladeni orang tidak berperasaan seperti dinda ini,tapi mendengar kalimat membingungkan tadi membuatnya sedikit penasaran

“hiks..enggak nyangka gue kalo ternyata mereka penghianat”

“bisa langsung to the point?yah kalo bukan karena penasaran gue enggak bakal rela buang waktu buat dengerin keluh kesah lo itu”dengus viona

Rasanya sangat enggan duduk berdua dengan seseorang yang kita tidak sukai apalagi orang yang penah membuat luka mendalam baginya

Mendengar itu membuat dinda mengangguk saja”gue enggak nyangka kalo ternyata bianca dan Cassandra hianatin gue.gue tadi ngelabrak bianca sama Garza di kantornya,kebetulan gue baru pulang dari luar kota dan langsung nyamperin Garza di kantornya buat kasih kejutan…”

“tapi yang gue dapetin malah bikin gue sakit hati banget,bianca yang gue percaya banget ternyata main belakang sama Garza,gue labrak bianca sama Garza lagi ciuman dan itu mesra banget”jelas dinda terisak kecil ,sesak sekali.

Flashback on

Setelah meminta izin selama beberapa hari untuk menjenguk sang nenek yang berada di Surabaya,hari ini dinda  berencana untuk langsung menuju kantor Garza tanpa memberi tahu kepulangannya

Dinda  terseyum senang membayangkan reaksi Garza akan kedatangannya secara tiba-tiba …

Sesampainya di kantor lelaki itu,dinda dengan tidak sabar segera menuju ruangan Garza dan langsung membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu

Perlahan senyum yang tadinya terpatri indah di wajahnya kini luntur secara perlahan digantikan dengan kekecewaan serta air mata mulai menumpuk membuat penglihatannya menjadi buram

Didepan sana,pria yang selalu ia puja-puja,selalu ia percayai,cintai,kini duduk di sofa dengan memeluk dan mencium mesra seorang perempuan yang benar-benar membuat dinda tak percaya

“bianca”gumam sakit dinda menatap sahabatnya itu yang masih asik saling mencumbu membuat dinda benar-benar merasa jijik

Mendengar gumaman sseseorang membuat bianca segera berbalik dan terkejut melihat dinda berdiri di ambang pintu dengan tatapan sulit di artikan

TriasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang