Prolog

21.3K 1.6K 46
                                    

Happy Reading

Kenzio Prama Xavi  seorang remaja kelewat mandiri yang berumur 18 tahun. hidupnya sebatang kara semejak kecelakaan beruntun 3 tahun  lalu, anak yang malang.

Kenzio dia memutuskan sekolahnya saat berumur 17 tahun. satu tahun ini dirinya hanya fokus pada pekerjaannya. uang tabungan orang tuanya sudah mulai menipis dan itu membuat kenzio harus mulai bekerja hingga malam.

" Terimakasih! Datang lagii yaa~ " ujarnya dengan riang sambil membungkukkan tubuhnya sedikit.

" huah~ akhirnya perkerjaan hari ini sudah selesaii, kerja bagus kenzioo " ujar Kenzio sambil menyemangati dirinya sendiri.

kenzio melepaskan celemek yang ia pakai. dia mencuci tangannya dan mulai menutup toko bersama kedua temannya.

" kenzi! nih dari bos, gajian bulanan kita. " ujar salah satu temannya.

kenzi yang sedang mengelap meja pun menolehkan kepalanya, matanya menatap berbinar amplop coklat yang di berikan temannya.

" iyaa! terimakasih yaa~ "

sang teman yang mendengar itu terkekeh kecil, kenzio ini memang sangat menggemaskan.

"sama-sama, gue duluan ya? atau mau tungguin?" ujar teman kenzio sambil mengngusak pelan rambut kenzio.

kenzio yang mendengar itu menggelengkan kepalanya "Rey tidak usah menunggu kenzii, kenzi akan pulang sendirii! nanti kenzi akan tutup tokonya. Rey tenang saja! " ujar kenzio sambil mengacungkan kedua jempolnya 👍👍 seakan memberitahu bahwa semua akan baik baik saja.

Remaja yang di panggil Rey itu menganggukan kepalanya, Dia mengusap pelan rambut Kenzio " oke, gue tinggal ya " ujarnya

setelah mengucapkan seperti itu Rey pergi mengambil tasnya dan keluar dari cafenya.

kenzio melambaikan tangannya, setelah itu ia cepat cepat membersihkan meja tersebut untuk bergegas segera pulang.

setelah selesai Kenzio mengunci kafe dan mulai berjalan ke arah kontrakannya. sebelum pergi ke kontrakannya Kenzio mampir ke Alfamaret untuk membeli sepotong kue kecil.

Kenzio membeli kue untuk merayakan ulang tahunnya yang 18 tahun nanti malam.

kenzio membawa kue kecil itu ke arah kasir dan membayar kuenya.

" Kak saribotynya gak sekalian? mumpung lagi promo "

" Engga usah deh mba "

" oh ya udah, isi pulsa? isi token listrik sekalian ga kak? "

" pulsa saya masih ada mba "

" ya udah, kembalinya masih ada 37 ribu kak, mau di buat beli coklat sekalian gak kak? buat pacarnya "

" gak usah, gak punya pacar soalnya "

" masih jomblo kak? ya udah mau sama saya aja gak kak? saya lagi free nih " ucap mba kasir sambil memberikan uang kembalian dan wink kecil kepala kenzio

" G " ujar kenzio sambil mengambil uang kembalian tersebut dan pergi meninggalkan alfamaret.

mba kasir yang di beri respon seperti itu hanya bisa melongo, sambil menggelengkan kepalanya heran.

sedangkan kenzio hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah dari mba kasir yang tadi. Kenzio terlalu asik tertawa hingga tidak sadar bahwa ada sebuah mobil yang melaju kencang kearahnya.

BRAK!

tabrak kencang itu tidak dapat di hindari. Kenzio terpental beberapa meter dari tempat ia berjalan. kue ulang tahun yang ia bawa sudah jatuh entah kemana. pandangan kenzio mulai mengabur karena matanya sudah mulai di penuhi darah yang menetes dari dahinya.

" ugh mama sakit~ kenzi berharap kenzi bisa bertemu mama dan papa di atas sana "

Kenzio tidak kuat menahan sakit yang berada di tubuhnya. nafasnya tersengal-sengal dan akhirnya kenzio mulai menutup matanya dan tersenyum kecil sebelum nafasnya benar benar habis.

Kenzio Prama Xavi menghembuskan nafasnya tepat pada pukul 00.01 di mana satu menit di hari ulangtahunnya. di ulangtahunnya yang ke 18 Kenzio Prama Xavi hanya berharap ia bisa kembali bertemu dengan kedua orang tuanya di atas sana.

Transmigrasi BocahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang