' maraka? raka sayang? ' suara lembut nan halus itu bergema di telinga maraka. suara yang sangat tidak asing bagi maraka. suara yang akhir akhir ini ia rindukan.
maraka yang tertidur pun dengan perlahan membuka matanya untuk melihat dan memastikan bahwa yang memanggilnya itu benar benar dia.
itu bundanya, yang sudah lama pergi.
' b-bunda?! bunda! '
maraka anak itu mencoba mendekat ke arah sang bunda. Rennie Daxter Xavior wanita cantik yang meninggal saat akan pergi ke kantor sang suami.
Rennie tersenyum kecil melihat maraka. setiap satu langkah maraka maju maka satu langkah mundur Rennie ambil.
maraka berhenti mendekat ke arah sang bunda. maraka sadar semakin dia maju maka bundanya akan semakin mundur.
" bunda, kenapa?.. "
lagi lagi rennie hanya tersenyum tipis.
' maraka? kenapa kamu lebih percaya orang asing di banding adik kandungmu sendiri sayang? ' bisik rennie
maraka yang mendengar ucapan sang bunda tampak kebingungan. matanya tampak takut saat melihat wajah kecewa dari sang bunda.
" maksud bunda apa? kenapa bunda berbicara seperti itu? aku selalu percaya kepada Reyza dan si kembar bunn "
Rennie yang mendengar itu tertawa kecil.
' bukan mereka maraka. tapi.. '
' BUNDAAAAA '
ucapan rennie terpotong oleh teriak seorang bocah kecil. maraka dapat melihat jelas ada seorang bocah kecil yang berlari ke arah sang bundanya.
maraka menatap intens pada bocah kecil itu. bocah kecil itu tampaknya sadar dengan tatapan dari maraka. dia menatap balik maraka.
bocah kecil itu tersenyum hingga matanya menyipit. bocah kecil itu melambaikan tangannya.
' kak malakaa! hallooo! ' ucap bocah kecil itu dengan riang.
maraka terbelalak saat melihat siapa bocah kecil itu. bocah kecil itu adalah kenzie.
" kenzie.. "
Rennie tersenyum tipis, dia mengelus pelan rambut kenzie. lalu Rennie kembali menatap maraka.
' maraka? kamu tidak ingat dengan adikmu sendiri? '
kenzie yang mendengar itu melengkungkan bibirnya dengan sedih. mata kenzie menatap sendu ke arah maraka.
" tapi bun.. kenzie hanya anak ang-- "
srett
sekelebat ingatan masa kecilnya kembali. ingatan yang sudah lama sekali menghilang.
..
.
' bundaa akuu punyaa adek lagiii? adekk akuu udah banyakk bunn ' ucap protes dari maraka kecil.
sang bunda dan ayah yang berada di sebelah maraka pun tertawa kecill. George tertawa kecil sambil menepuk pucuk kepala sang anak.
' kali ini adikmu berbeda kaa, adik mu memang lelaki tapi dia cantik dan sangat rapuh. kemari dan lihatlah '
george menggendong maraka. maraka melihat ke arah kotak yang berisi bayi. maraka melongo kecil.
' CANTIKK! ' pekik maraka kecil.
rennie yang mendengar pekikan dari maraka pun tertawa kecil. dia mengelus pucuk kepala maraka kecil.
' cantikkan? makanya besok besar maraka harus menjaga adik kecil agar tidak terluka '
maraka kecil menganggukan kepalanya dengan antusias dan bersemangat.
' iyaa bun! maraka janji bakal jaga adik kecill! '
" akhh " maraka mengerang kecil. dia memegangi kepalanya yang berdenyut akibat ingatan masa lalu yang berebut masuk ke pikirannya.
maraka menatap sang bunda dan adik kecilnya.
" kenzie maaf.. "
lirih maraka. dia menatap memohon kepada sang bunda.
Rennie hanya tersenyum kecil. Rennie menggandeng tangan kenzie.
' adek udah maafin kaka dari duluu! tolong jangan terlalu bersedih jika kenzie pergi kak! bahagia selalu ya! ' ucap kenzie sambil tersenyum manis hingga kedua matanya menyipit.
maraka menggelengkan kepalanya dengan panik. dia berdiri dan berlari ke arah Rennie dan kenzie yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.
" BUNDA!! " teriak maraka. nafasnya terengah-engah. dia terbangun dari mimpinya bersama sang bunda.
maraka dia langsung menyambar kunci mobilnya. dia berlari menuju mobil dan melanjukan mobilnya dengan cepat.
maraka meremat stir mobilnya.
" bunda ku mohon jangan bawa kenzie pergi "
TBC
siapa kangen kenziee?
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bocah
Fantasy[ SUDAH END TINGGAL NUNGGU BONCHAP KALO NIAT ] WARNING!! MENGANDUNG SEDIKIT BL DAN BROMACE tentang Kenzio yang bertransmigrasi ke dalam tubuh bocah 5 tahun yang bernama Kenzie. mencoba bertahan hidup dalam dunia baru tanpa ada siapapun yang ia kenal...