16

8.7K 879 42
                                    

" tuan? tuan kecil? apakah anda baik baik saja? maaf aku terlambat menolongmu tuan.. "

itu milo. dia berbicara dengan kenzie dari jarak yang jauh. tubuh milo yang tampak pudar dan di sekitarnya terdapat petir petir kecil yang sesekali menyabar tubuh pudar milik milo.

" milo? apa yang terjadi?! kenapa tubuhmu seperti transparan?! " ucap kenzie.

kenzie mencoba mendekat pada milo. tapi milo berjalan mundur dengan perlahan seolah olah ia menjauhi kenzie.

" tuan kecil jangan mendekat. aku terkena hukuman kecil dari dunia sistem. tolong menjauh aku tidak ingin tuan kecil terluka " ucap milo

kenzie menggelengkan kepalanya pelan. anak itu tetap mencoba mendekat ke arah milo.

kenzie memegang tangan pergelangan tangan milo. rasa panas menjalar di tangan kenzie.

" shh panas " ucap kenzie dengan pelan.

milo yang mendengar itu mencoba melepaskan tangan tuannya. tapi bukannya terlepas, kenzie malah memeluk tubuh milo.

" TUAN! "

tubuh transparan milo mulai kembali menjadi normal. petir petir yang menyambar mulai menghilang secara perlahan.

tubuh kenzie ambruk di pelukan milo. menghilangkan hukuman yang milo terima ternyata terlalu banyak memakan energinya.

" tuan kecill, maaf dan terimakasih " bisik milo. milo membiarkan kenzie tertidur di pelukannya. ya setidaknya berikan kenzie istirahat sebentar, mungkin?.

.

.

.

" dengan keluarga pasien? "

seorang dokter keluar sembari melepas masker yang ia gunakan. Reyza menatap berharap kepada dokter itu.

" dok? gimana keadaan adik saya? dia baik baik saja kan? "

dokter itu menganggukkan kepalanya kecil. lalu menepuk pelan bahu Reyza.

" adik kamu sedang tertidur untuk sementara, tapi kami tidak tau kapan ia terbangun. dalam kata lain dia koma karena paru parunya terkena banyak air, terlebih lagi air itu kotor "

Reyza menundukkan kepalanya. bahunya tampak turun dengan lemas dan tak bersemangat.

Reyza terduduk lemas di kursi tunggu.

seseorang mengelus pelan pucuk kepala Reyza.

itu George yang baru datang karena mendapatkan kabar dari asistennya, kalau para anak anaknya sedang bertengkar karena ada beberapa masalah.

" ayah, kenzie koma.. aku gagal menjaganya lagi " lirih reyza pada George.

" tidak Reyza tidak. kamu sudah menjadi kakak yang baik untuk para adikmu Reyza. " ucap george.

setelah itu George menghela nafas kecil. dia menatap satu persatu anak anaknya.

" kalian sudah dewasa benar? sudah tau mana yang berbohong dan mana yang jujur benar? " ucap george dengan tegas.

Nathael, Jendral dan maraka menganggukkan kepalanya.

" jadi. jelaskan. siapa yang bersalah dalam hal ini. "

Reyza yang mendengar ucapan sang ayah pun dengan refleks melihat ke arah Chila yang bersembunyi takut di belakang maraka.

sebenarnya george sudah tau siapa biang masalah dari semua ini, tapi dia ingin melihat kejujuran dari anak anaknya.

" para maid dan bodyguard yang bersalah. itu semua salah mereka yang terlalu cuek pada kenzie " ucap Reyza dengan pelan.

george menghela nafas kecil. ' lagi lagi Reyza melindungi mereka semua '

george mengelus pelan rambut Reyza. setelah itu berlalu meninggalkan mereka semua untuk mencari bukti dan hal lainnya.

Reyza menatap datar mereka pada kakak dan adiknya. lalu Reyza meninggalkan mereka semua untuk mencari makan siangnya.

jendral menatap ke arah ruang rawat kenzie. ' aku menyakitinya ya? '

jendral dapat melihat dengan jelas bagaimana tubuh kenzie yang di pasangkan banyak alat untuk bernafas. terlihat sekali kenzie bernafas dengan berat.

Nathael menepuk pelan punggung jendral.

" are you okey jendral? "

Nathael menatap jendral yang tampak lemas tak bersemangat. jendral menggelengkan kecil kepalanya lalu menarik pergi Nathael dari tempat itu.

tersisa maraka dan chila.

chila menatap maraka yang sedang memperhatikan kemana perginya

" kak raka? kaka tidak apa? " ucap chila.

maraka menganggukkan kepalanya dengan pelan.

" kenzie terlalu jahat kepada kaka! chila tidak suka huh " ucap chila dengan nada merajuknya.

maraka menatap heran kepada chila. chila menatap ke arah maraka sebentar dan kembali menatap ruang rawat kenzie.

" iya jahat! kak Reyza jadi membenci Kaka! bahkan kakak kembar jadi ikutan malas dengan kak raka! seharusnya kenzie tidak melakukan itu! lagi pula salah siapa kenzie bermain di pinggir kolam? dia kan lagi sakit! kenapa bermain di pinggir kolam? " ucap chila sambil menghentakkan kakinya sesekali karena merasa kesal.

maraka memikirkan ucapan chila.

" itu benar.. jika dia sakit bukan kah lebih baik di dalam kamar saja ya? " ucap maraka pelan.

" iyakan? kenzie jahat! kenzie tidak bisa menghargai kaka! lagi pula jika dia terluka di bagian kaki kenapa dia bisa berjalan dengan lancarnya huh?! ini aneh! sepertinya kenzie merencanakan ini semuaaaa. "

chila tersenyum kecil melihat respon dari maraka.

' baiklaa sebentar lagi aku akan menjadikannya robot pembunuh haha '


TBC

b

entar lagi end :))
dan bentar lagi cerita baru akan di riliss. stay di lapakku buat tau cerita transmigrasi yang bakal aku up lagi hehe 😮

lagi seneng juga sih makanya aku up hehe.

crush aku suka aku balik 😓

wakakaka be happy ya kaliannn

Transmigrasi BocahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang