AF . 02

50.3K 4.2K 43
                                    

Note : Mulai sekarang kita panggil Naya dengan nama Arvelyn, ya.

Tandai bila ada typo.

•°•°•°•

"Velyyn!"

Baru saja memasuki gerbang, Arvelyn sudah dibuat malu akibat teriakan dua orang gadis yang kini menghampirinya, membuat sebagian orang yang ada di sana melihat ke arahnya.

"Astaga, Velyn! Ini lo?!" Tanya seorang gadis dengan rambut sebahunya—Fhira Diana Anatasya.

"Iyalah, siapa lagi? Setan?" Arvelyn menjawab dengan sedikit sinis, yang dibalas cengengesan oleh gadis tersebut.

"Omg!! Lo kok, jadi cute gini, sih?!!" Heboh seorang gadis di sebelahnya dengan rambut di kuncir kuda—Nayra Nerslina Daisy.

Mendengar itu Arvelyn melotot, menaruh telunjuknya di atas bibir. Mengode gadis itu agar tidak bicara terlalu keras, karena gadis itu bicara dengan keras sehingga membuat makin banyak siswa yang melihatnya.

"Hehe, sorry-sorry." Balasnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Eh iya, anjir. Velyn jadi cute, woy!"

"Ah, palingan buat narik perhatian si Artha."

"Jujur sih, gue lebih suka Velyn yang ini."

"Kalo aja gue gak inget sama kelakuannya, udah gue jadiin crush tuh cewek."

"Uhuuyy.. penampilannya berubah euy jadi kayak degem."

"Paling sebentar lagi juga gelayutin Artha kayak lonte kurang belayan."

"Aduuh.. bau-bau mau caper, nih."

"Gak jadi lonte lagi ya, neng?"

Arvelyn menutup mukanya merasa malu ketika mendengar ucapan orang-orang tentang dirinya. Yang gila 'kan, si Arvelyn asli, kenapa ia yang harus kena imbasnya, sih?!

Dengan cepat, Arvelyn menarik tangan kedua gadis yang masih asyik menatapnya itu, agar segera pergi dari sana. Jujur saja, telinganya terasa panas mendengar cibiran orang-orang tentang si pemilik tubuh.

°°°°°

Di sisi lain, tepat di parkiran dekat gerbang sekolah. Terdapat 6 orang pemuda sedang berkumpul duduk di atas motornya masing-masing, hal yang selalu mereka lakukan sebelum bel masuk berbunyi.

Mereka mengalihkan atensi ketika mendengar suara bisik-bisik para murid, yang ternyata sedang menjadikan 3 orang gadis di depan gerbang sana sebagai bahan omongan.

Lebih tepatnya hanya gadis berambut panjang dengan bando di kepalanya yang mereka bicarakan.

"Eh, itu Velyn bukan, sih?" Tanya pemuda berambut coklat kepada teman-temannya—Agnarian Haidar Pratama.

"Iya, anjir! Sehari gak ketemu udah berubah aja dia!" Balas pemuda di sebelahnya heboh sambil ngemut permennya—Valeron Tenova Aldinata.

Antagonist Fiancé [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang