11. Shit!!

2.9K 95 42
                                    

Pliss. Baca setelah buka puasa. Mohon banget ini!. Tapi kalo mau di gasak ya gapapa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mengandung unsur 18+

*****

“jatuh cinta secara berlebihan hanya akan menciptakan sebuah penderitaan.”

****

Sudah satu bulan lamanya Laras berhasil melewati hidupnya sebagai istri orang serta pacar orang. Ya, Laras masih menjalani hubungan dengan Hans. Dan Noe sama sekali tidak mengetahuinya. Biarkan sajalah, toh Noe juga memiliki kekasih selain Laras.

Aneh memang!. Sebuah keluarga namun memiliki kekasih masing-masing.

Saat ini, Noe tidak bekerja lantaran ia sakit. Kemarin suhu tubuhnya meningkat, tapi sekarang Noe sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Noe tidak mengajar di kampus karena kepalanya masih terasa pusing, bahkan Juan selaku asisten pribadinya harus bolak-balik ke rumah ini karena memberikan dokumen dokumen yang harus Noe kerjakan.

"Ini pak dokumennya." Kata juan menyodorkan beberapa map ke Noe.

Noe menerimanya dengan senyum, ya walaupun terlihat seperti senyum terpaksa. "Terima kasih ju." Balas Noe.

"Sama-sama pak. Ada yang bisa saya bantu lagi?." Tanya Juan.

"Cari tahu semua tentang Laras gartiana Mahendra."

"Baik, saya permisi, assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

*****

Laras berjalan dengan gembiranya, di samping gadis itu ada laki-laki tampan yang tak lain adalah Hans. Kedua pasutri itu tampak bahagia dengan ini semua. Laras sama sekali tidak merasa takut dengan kelakuannya ini. Padahal hampir setiap hari ia di siksa oleh Noe.

Omong-omong tentang Noe. Mereka masih belum mengetahui jika Noe adalah suami Laras, bahkan Hans pun tidak tau kabar itu. Beruntung sekali Laras, para manusia yang mendapatkan momen pernikahannya dengan Noe tidak menyebarkan foto itu.

"Mau ke mana Hans?." Tanya Laras.

"Kelasnya udah selesai?." Hans balik bertanya.

"Udah."

"Jalan-jalan aja, keliling kota."

Laras mengangguk semangat.

Keduanya berjalan berdampingan ke arah parkir mobil. Banyak sekali pasang mata yang menatap Laras tidak suka. Namun, Laras sama sekali tidak memperdulikan itu semua. Ia terus berjalan sampai tepat di mobil putih milik Hans.

"Silahkan masuk tuan Puteri." Kata Hans sembari membuka pintu mobil untuk Laras.

"Terima kasih wahai pangeranku." Balas Laras.

Hans tersenyum salah tingkah.

"Ke Gramedia aja Hans." Celetuk Laras.

"Baik tuan Puteri." Balas Hans. Cowok itu segera melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Membiarkan Laras memandangi gedung-gedung tinggi yang ia lewati.

Sampainya di sebuah Gramedia yang tidak jauh dari kampus, Laras segera turun. Mencari keberadaan novel yang ia cari.

Bruk...

"Maaf kak." Kata gadis yang tidak sengaja menyenggol laras.

"Gue inget dia, dia mantannya Noe kan?" Tanya Laras membatin. Laras tidak tahu jika Noe masih menjalani hubungan Dengan gadis itu.

MARRIED WITH DOSEN [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang