25. Kangen.

1.6K 68 15
                                    

“pertemuan yang singkat selalu memiliki kenangan yang hebat.”

"Laras."

"Hm." Wanita itu menoleh ke sumber suara saat namanya di panggil.

"Keadaan pak Noe gimana?." Vara bertanya dengan kegugupan yang menyerap tubuhnya. Bagaimana tidak gugup, semenjak terjadinya kecelakaan itu Laras sama sekali tidak seceria dulu. Wanita itu menjadi sosok yang pendiam.

3 perempuan itu sedang berada di taman kantin. Sebelumnya hanya Laras yang berada di sini dengan pandangan kosong. Alhasil vara dan Caca menghampiri Laras, duduk di sebelah wanita itu membiarkan Laras yang duduk di tengah-tengah mereka.

"Sama aja. Gak ada perubahan." Balas Laras.

"Sabar ya. Pak Noe kuat kok. Gue yakin itu, nanti pasti sadar kalo udah waktunya." Sarkas Caca.

"Tapi kapan?. Udah 1 Minggu lebih Noe gak sadar-sadar. Gue pengen denger suara dia lagi, Ca, Ra." Jawab Laras dengan lirih lantaran menahan Isak tangisnya.

Caca dan vara bertatapan lalu memeluk Laras yang tubuhnya semakin kurus. "Waktunya udah di atur. Lo sabar aja ras." Kata vara.

Mereka merenggangkan pelukannya. Caca menatap Laras, menatap manik hitam di balik kacamata itu. "Allah gak akan ngasih cobaan melebihi batas kemampuan hambanya." Nasihat Caca. 

"Kita ada sama Lo." Ucap vara.

"Btw, ini udah ganti bulan. Lo udah periksa kandungan?." Tanya Caca memecahkan rasa sesak itu.

Laras menggeleng.

Sebuah ide cemerlang melintas melewati otak vara. "Gimana kalo kelas selesai, kita periksa kandungan Lo. Mau gak?."

Lagi, Laras kembali menggeleng. "Gue mau periksa sama Noe." Sahutnya.

Kedua gadis itu terdiam tidak berkutik sama sekali. Jika sudah seperti ini susah, susah untuk membuat Laras kembali ceria seceria dulu.

Kabar terjadinya kecelakaan yang di alami oleh Noe ini, Seantero kampus mengetahuinya. Mungkin se-Indonesia mengetahuinya lantaran ada beberapa orang yang menyebar berita itu ke sosial media mereka. Bahkan ada yang memberi kabar Hoax bahwa Noe sudah meninggal.

Bercandanya kurang Cakep!.

"Jangan sedih terus ras. Masih ada yang lebih menderita dari Lo." Ucap Caca. "Contohnya Hans. Salah satu anak yang terlahir dari sebuah kesalahan, terus ayahnya pergi ninggalin dia sama ibunya gitu aja, lalu ibunya meninggal karena penyakit. Dia di sini cuman sendiri ras. Lo masih untung punya mama, om, eyang. Tapi Hans?. Dia gak punya keluarga lagi." Lanjut Caca.

Laras terdiam. Benar, benar kata Caca. Dia tidak boleh terlalu lama terpuruk dalam kesedihan. Masih ada Hans yang lebih menderita dari dirinya. Masih ada orang lain lagi.

MARRIED WITH DOSEN [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang