"Tidak ada yang terlambat untuk menjadi yang lebih baik."Laras yang sedang memasak merasakan tangan kekar melingkar di perutnya, tidak hanya itu bahkan tangan itu mengusap lembut perutnya yang sudah membuncit. Tanpa menoleh Laras sudah tahu siapa pelakunya.
"Mau kemana?." Tanya Noe lantaran melihat Laras yang sudah rapih dengan pakaian formal nya padahal cewek itu masuk kelas sore hari ini.
"Anterin aku ke mama." Jawab Laras acuh.
"Kenapa?."
Laras memejamkan matanya, menahan air mata yang hendak mengalir melintasi Pipinya. Dia membalikkan tubuhnya menatap Noe yang lebih tinggi darinya. Dia melepaskan tangan Noe yang melingkar di perutnya. "Aku capek sama sifat kamu no!!." Tegasnya membuat Jana dan Susi menoleh ke arah pasutri itu.
"Aku kenapa?." Tanya Noe.
"Kamu semalam mabuk!. Aku gak suka sama sifat kamu yang itu!." Jawab Laras, dia gagal untuk menahan air matanya. Air bening itu sudah mengalir dengan deras.
"Maaf." Noe menunduk
"Cerain aku sekarang."
Mendengar itu, Noe menatap Laras. "Enggak, aku gak mau cerain kamu."
"Yasudah, biarin aku pergi dari sini." Kata Laras. Dia berlari menaiki anak tangga untuk sampai di kamarnya.
Noe segera mengejar, dia memeluk Laras saat wanita itu mengambil tasnya. "Jangan pergi, saya butuh kamu ras." Pria itu menangis dalam pelukannya.
"Saya janji, saya akan merubah sifat saya asal kamu tetap di sini ras." Lanjut Noe.
Laras ikut serta menangis dalam pelukan itu. Dia membalas pelukan Noe saat Noe mengatakan kalimat itu.
Noe merenggangkan pelukannya, menatap manik hitam laras. Cowok itu menangkup wajah Laras. "Jangan pergi, saya tidak ingin kita cerai." Katanya lagi.
Laras mengangguk. Kemudian ia duduk di bibir ranjang. Noe mengikutinya.
Cup.
Cup.
Noe mencium pipi Laras. Kemudian bibirnya, Laras menarik Tengkuk Noe agar lebih dekat dengannya, cewek itu melumat bibir Noe, memberi kenikmatan yang sudah Noe tunggu-tunggu selama ini. Namun, lumatan itu berhenti saat Laras melihat tanda kemerahan di leher sebelah kanan Noe.
Noe menatap Laras. "Kenapa berhenti?." Tanya Noe.
"Ini apa?." Laras menunjuk bekas kemerahan yang berada di leher itu. Jelas Laras tidak asing dengan bekas itu, dia juga pernah memberikan bekas itu tepat di dada Noe kala itu.
Noe segera mengambil handphone yang tergeletak di ranjang, menekan kamera untuk melihat yang di tunjuk oleh Laras. Kaget, matanya serta jantungnya kaget tidak karuan saat melihat bekas itu. Cowok itu mengingat kembali kejadian semalam saat dia mabuk dan bertemu Keysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH DOSEN [Noe&Laras]
FanfictionDi jodohkan dengan dosennya sendiri?. Apa mau?. Seorang gadis berumur 22 tahun yang di jodohkan dengan laki-laki berusia 27 tahun. Singkatnya, menceritakan tentang Laras gartiana Mahendra, salah satu gadis semester 2 yang di jodohkan dengan dosenny...