18. Kembali.

1.8K 72 11
                                    


"You know my weakness is you."

*****


"Nanti malah ikut saya pergi." Celetuk Noe menghilangkan keheningan di dalam mobil.

Laras menatap Noe. "Kemana?." Tanya Laras.

"Ke pesta pernikahan rekan kerja saya."

"Oke."

Sampainya di rumah. Noe membukakan pintu mobilnya untuk Laras. Mempersilahkan cewek itu masuk ke dalam rumah terlebih dahulu. Laras membalas senyuman Noe. "Makasih." Kata Laras.

Noe mengangguk. Cowok 27 tahun itu mengikuti Laras dari belakang. Sampainya di kamar. Noe tidak segera mengganti baju melainkan berbaring di atas ranjang. Laras hanya melirik Noe sekilas. Cewek itu memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

21 menit kemudian. Laras keluar dari kamar mandi hanya menggunakan kimono atau jubah mandi serta handuk di kepalanya. Cewek itu menatap Noe yang malah tertidur di ranjang. "Noe bangun. Mandi dulu." Kata Laras menepuk dada Noe.

Noe mengerjakan matanya. Cantik, itu kata pertama yang keluar dari batin hatinya. Laras terlihat sangat cantik jika seperti ini. "Hah?." Tanya Noe

"Mandi dulu, baru tidur lagi." Ulang Laras.

Noe memejamkan matanya kembali. "Saya tidak ingin mandi."

Cewek yang tengah mengandung itu bergidik. "Jorok. Ganti baju aja deh kalo gitu."

Noe mendudukkan dirinya di samping Laras. Menatap manik istrinya dalam. "Boleh, jika saya meminta kamu membuka pakaian saya?." Tanya Noe.

"Modus." Batin Laras, namun tangannya tetap mengerjakan apa yang Noe katakan. Wanita itu membuka jas Noe, lalu membuka kancing kemeja Noe dengan telaten. Tepat di kancing terakhir, Noe menggenggam tangannya.

Cowok itu menatap Laras. Wajahnya yang kian mendekat membuat dia berhasil melumat bibir Laras. Tangannya terulur menarik handuk yang menempel di kepala Laras. Membiarkan rambut yang masih setengah basah itu terurai begitu saja.

Noe merebahkan tubuh Laras di ranjang, tangannya beralih membuka kemeja miliknya. Nafas yang memburu bisa Laras rasakan dalam jarak sedekat ini. Noe membuka sabuknya, lalu tangannya beralih membuka simpul tali jubah mandi itu. Namun, kegiatannya terhenti saat Laras melepaskan lumatannya.

Noe menatap Laras heran. "Enggak boleh dulu Noe." Kata Laras memberi tahu.

"Tidak boleh kenapa?. Saya suami kamu Laras." Tanya Noe heran.

Laras menatap Noe yang berada di atasnya. Bibirnya tersenyum melihat wajah kesal Noe. "Kata dokter. Belum boleh melakukan hubungan jika kandungan masih di bawah 4 bulan." Jelasnya.

Noe menghembus nafasnya kasar. Ya, dia lupa jika saat Laras sakit. Dokter kandungan mengatakan seperti itu. As... Sudahlah Sebut saja, Noe khilaf tadi.

"Jangan marah." Ucap Laras.

"Saya tidak marah." Noe merebahkan tubuhnya di samping Laras. Memeluk tubuh istrinya dengan pelukan hangat.

Noe menatap Laras. "Mungkin jika kamu tidak mengingatkan saya. Saya akan berbuat lebih tadi."

Laras tersenyum.

"Besok jangan mengunakan make up saat akan datang ke pesta." Ujar Noe lagi.

Laras menatap Noe. "Kenapa?."

Noe nampak terkekeh. "Menggunakan ini saja kamu sudah terlihat cantik. Apalagi jika mengunakan dress di tambah dengan make up. Saya tidak ingin kamu terlihat cantik di mata teman-teman saya, ras." Kata Noe sembari mengusap pipi Laras.

MARRIED WITH DOSEN [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang