13. Azka

2.3K 84 85
                                    

Belajarlah dari senja bahwa indah itu sementara.

****

Sudah 4 hari Laras tidak masuk kuliah, wanita itu hanya terdiam di kamar tanpa berniat untuk keluar. Semua keluarga datang untuk membujuk Laras, irsyad serta Reza pun sudah pernah membujuk Laras, namun perempuan itu tetap menolak. Bahkan Hans sudah pernah melakukannya, tapi apa yang dia dapat. Laras malah terlihat marah. Mungkin hanya Noe yang bisa membujuknya. Panggilan sidang pun tidak Laras datangi, cewek itu hanya berdiam diri di dalam kamar selama 4 hari belakangan ini.

2 hari yang lalu, Laras memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Hans. Ia ingin membuat lembaran baru dengan Noe. Laras sangat yakin jika Noe akan segera berubah. 

"Laras. Buka. Saya suami kamu!!."

Mendengar suara yang sangat familiar itu, Laras segera berjalan ke arah pintu kamar. Membuka kamar itu, matanya menatap Noe yang sudah berada di hadapannya. Sungguh?, Ia tidak sedang bermimpi kan?. Jika dia sedang bermimpi, ia tidak ingin bangun!. ini bukan mimpi, Sudah bisa Laras tebak jika tuntutan Noe sudah di cabut oleh Sultan.

"N-noe?." Kata Laras bingung.

Noe memeluk erat Laras. Cowok itu menangis di dalam pelukannya. "Maaf." Kata itu yang mampu Noe keluarkan. Ia memiliki banyak salah dengan Laras. Selalu melakukan Laras dengan keras. Mungkin jika Laras tidak memiliki hati, Noe saat ini masih tetap di penjara.

Noe merenggangkan pelukannya. Menatap kedua manik Laras yang sudah basah dengan air mata. Cowok itu menatap Laras yang terlihat tambah kurus karena tidak ada asupan. "Kata mama. Kamu tidak pernah makan?. Benar begitu laras?." Tanya Noe.

Laras hanya mengangguk.

"Jika kamu mengandung anakku. Bagaimana nasib dia sekarang?, Pasti kelaparan karena kamu tidak mau makan." Ujar Noe.

"Apa maksudnya?." Tanya Laras.

Noe menghela nafas. "Kita sudah melakukan itu tanpa pengaman, kemungkinan besar kamu akan segera hamil Laras." Jawab Noe.

"Tapi sampai sekarang aku gak merasakan tanda-tanda hamil."

Noe mendekati Laras. Menutup pintu kamar Laras lalu menatap wajah istrinya. "Mau melakukan lagi?." Tanya Noe dengan senyum menyeramkan.

"Enggak!!." Sahut Laras lalu kakinya berlari keluar kamar.

Noe yang melihat tingkah istrinya, tersenyum. Sungguh mudah membuat Laras kembali seperti semula, pikirnya.

****

Di meja makan, Laras sama sekali tidak berbicara. Ia hanya fokus dengan makanannya. Teri, Kirana, elvira serta sultan berbicara ria di meja itu. Noe dan Laras hanya terdiam membisu. Bukannya tidak ingin berbicara, masalahnya mereka membahas tentang cucu, serta kecurigaan sultan saat melihat 4 hari yang lalu Laras berjalan tidak seperti biasa.

Brak...

Laras memukul meja makan hingga membuat suara. Setelahnya Laras beranjak dari meja makan. Kirana, teri, Elvira serta sultan menatap Laras yang kian menjauh. Setelahnya, menatap Noe dengan kecurigaan.

"Kenapa dia no?." Tanya sultan.

"Aku tidak tau yah." Balas Noe.

Elvira menatap anak bungsunya. "Kamu sudah itu?." Tanya wanita setengah baya itu.

"Belum."

"Jangan mengelak Noe. Ibu tau semua dari Susi dan Jana."

Noe menatap Elvira. Setelahnya ia ikut pergi meninggalkan mereka.

MARRIED WITH DOSEN [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang