MARRIED WITH DOSEN [Noe&Laras]

20. Salah paham

“Belajarlah dari setiap kesalahan, bukan lari dari setiap kesalahan.”

1 Minggu sudah berlalu. Kisah percintaan yang Laras alami pun semakin merekat. 2 hari yang lalu, Laras genap berusia 23 tahun. Tak tanggung-tanggung. Noe membelikan sebuah perhiasan yang harganya sangat mahal, bahkan hampir menyentuh 1 miliar. Usia kandungan Laras pun sudah genap 1 bulan 2 Minggu, perut milik Laras sudah mulai membuncit.

Kemarin Laras sempat di bawa ke dokter kandungan karena kata wanita itu perutnya terlalu sakit dan keram berlebihan. Lantas dokter kandungan mengatakan bahwa Laras tidak boleh terlalu lelah, Banyak istirahat dan makan yang teratur, kata dokter itu. Saat ini, Laras sedang menyiapkan bekal untuk Noe. Cewek itu memasakkan makanan kesukaan Noe. Rendang.

"Ini di bawa." Ucap Laras menyodorkan kotak bekal itu.

"Sudah izin tidak masuk kuliah kan?." Tanya Noe.

Laras mengangguk iya. "Kenapa emang?."

Noe mengusap rambut hitam Laras. Lalu turun mengusap pipi laras. "Ikut saya ke kantor."

"Ngapain?. Kan aku gak boleh capek-capek, No."

"Kamu hanya duduk. Saya tidak menyuruh kamu berkerja atau bahkan menjadi ob. Cukup duduk dan temani saya di kantor." Jelas Noe.

"Oke. Aku ganti baju dulu." Jawab Laras yang kemudian berlalu dari meja makan itu.

Noe berjalan ke arah ruang keluarga. Tangannya membawa bekal yang Laras siapkan tadi. Noe membuka handphonenya, melihat galeri fotonya yang sekarang banyak sekali foto Laras yang tersimpan di sana. Tangannya berhenti menggeser, tepat pada sebuah foto hasil kandung Laras kemarin. "Kamu masih terlihat seperti gumpalan darah." Kata Noe sembari memperbesar dan memperkecil kan foto itu.

"Cepat lahir. Papa dan mama sudah menunggu kamu."

"Noe ayo!." 3 meter dari Noe duduk. Ada Laras yang bersuara.

Noe segera berdiri, menyimpan handphone dan mengambil bekal yang berada di meja. Kemudian berjalan berdampingan dengan Laras. Tangan kanan Noe membawa bekal sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang Laras dengan mesra.

Dari dapur masih bisa Jana dan Susi lihat seberapa mesra majikannya itu. Mereka sangat bersyukur karena Noe telah berubah dan Keysha pun tidak pernah muncul lagi. Semoga saja mereka akan menjadi keluarga yang utuh. Jika harus memilik Laras atau Keysha, Susi lebih suka dengan Laras dari pada Keysha. Laras memiliki kesopanan dan rasa malu, dari pada Keysha yang tidak memiliki apa-apa. Saat Noe belum menikah dengan Laras, Pernah Susi melihat keysha sedang berciuman dengan Noe di ruang keluarga ini. Bukan Noe yang menggoda melainkan keysha. Malah sangat terlihat begitu jelas jika keysha ingin lebih.

"Heh!." Jana menepuk pundak Susi hingga membuat wanita setengah baya itu terperanjat kaget. "opo to Jan?. Ganggu saja kamu ini." Ucap Susi dengan logat Jawa nya.