8. Kelviano vs Kenzo

122 48 42
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

hallo selamat datang kembalii

sebelum baca spam emot :🙈

happy reading 💐

.
.
.

"Yang terlihat kotor, belum tentu hati mereka
nggak bersih."

-Kelviano Langit Araga-

.
.
.


"Gue dapet alamatnya."

Pekik seorang cowok dengan berbalut jaket hitam pekat berlambang tikus di dadanya. Cowok itu berdiri di ambang pintu dengan nafas yang terengah-engah.

Semua yang berada di dalam ruangan berbalik. Senyuman sumringah yang mereka lihat begitu membalikkan badannya. Nampak, Bagas dengan wajah penuh keringat tengah berdiri di ambang pintu seraya memegang secarik kertas yang berada di tangan kanannya.

"Vino..Keberadaan Vino.. nggak jauh..dari rumah bokap lo," ujar Bagas masih dengan nafas yang terengah-engah. Kemudian ia berjalan mendekat menghampiri mereka.

"Serius lo?" ucap Kenzo. Nada suara cowo itu terdengar sangat terkejut.

Bagas mengangguk. Lalu, ia memberikan kertas yang berada di tangannya kepada Kenzo. Bagas Aldebaran-pelacak sekaligus mata-mata hebat dari geng The Mouse. Maka jangan heran, jika cowo itu berhasil mendapatkan alamat keberadaan Kelviano.

Setelah membaca alamat yang tertera di kertas. Kenzo menopangkan dagunya di antara jari-jarinya yang saling bertaut. Wajah cowo itu nampak tengah berpikir serius.

"Kita ke markas Aragaz sekarang, serang anggotanya dulu. Giring mereka sampai ke tempat Vino berada. Nanti kita tawuran di sana. Biar si Vino malu," Kenzo berbicara kepada seratus anggotanya.

"Tapi, kalo ternyata gagal gimana?" tanya salah satu anggota The Mouse.

"Lo raguin rencana yang gue buat?" tanya balik Kenzo sembari mengangkat dagu cowo itu dengan tongkat baseball yang di dipegangnya.

Cowo itu menggeleng, lalu menundukkan kepalanya. Tak berani menjawab ataupun menatap sang ketua yang terlihat menakutkan.

Kenzo tersenyum. Menghela nafas sejenak. Lalu beranjak dari duduknya. "Cepat pakai jaket kalian masing-masing, lalu ambil senjata kalian. Masing-masing harus memegang satu senjata tajam." Kenzo menjeda ucapannya sesaat. "Oh ya, jangan lupa harus ada yang bawa pistol."

Mereka mengangguk paham. Lalu mereka mengambil senjata masing-masing. Hampir seratus anggota memegang benda tajam yang berbeda-beda. Kemudian melangkah mengikuti sang ketua.

Sebelum berangkat, Kenzo kembali mengecek perlengkapannya. Karena ini akan terjadi pertarungan besar, jangan sampai niatnya ini malah berbalik mengenai dirinya sendiri. Jangan!

Dirasa semua perlengkapan lengkap. Kenzo dan seratus anggotanya menaiki motornya. Dan melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.

💐💐💐

BUGH

BRAK

BUGH

Mendengar keributan di depan. Arul-anggota Aragaz- langsung mengecek lewat jendela. Nampak terlihat banyak gerombolan lelaki berjaket hitam pekat sembari membawa senjata tajam tengah mengobrak-abrik markas mereka.

Mengejar Cintanya Ning Lala ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang