بسم الله الرحمن الرحيم
Hai, selamat malam.
Siap berlayar lagi?
Eits.. sebelum baca, vote dan komen dulu ya.
.
.
.
"Gue awalin dengan bismillah, semoga berakhir dengan sah."-Kelviano Langit Araga-
.
.Sesuai perkataannya kemarin. Hari ini Kelviano tengah menyiapkan baju-bajunya untuk pergi ke alamat yang diberikan oleh Kyai Zainudin. Di wajahnya tercetak semburat kebahagiaan berbeda dari yang sebelumnya.
"Jangan sampai kalah, hanya karena lambat dalam mengerjakan. Semangat Pino!" Batinnya seraya meninju angin dengan kepalan tangannya.
Kelviano lalu mengambil koper yang berada di atas lemari. Karena perjalanan yang cukup jauh. Dan mungkin ia akan menginap sekitar beberapa hari di sana. Jadi, Kelviano lebih memilih menggunakan koper daripada menggunakan tas ransel, yang mungkin akan sedikit menyulitkannya.
Ntah lah, setan apa yang telah merasukinya, hingga Kelviano terlihat begitu antusias untuk melakukan hijrah ini. Yang jelas, Kelviano yang urakan telah berubah. Walaupun, belum ada setengahnya si.
Kelviano terus mengobrak-abrik isi lemarinya. Hingga, hampir ratusan baju yang berada di lemarinya berserakan di lantai. Padahal, dia hanya akan berkunjung saja. Tapi, lagaknya udah kaya mau pindah rumah.
"Astagfirullah Pinoo!!!" Pekik Rangga-Ayah Kelviano-
Denta yang mendengar teriakan Rangga yang begitu menggelegar. Ia sontak mendongakkan kepalanya menatap kamar Kelviano yang berada di atas.
Denta menghentikan pekerjaannya sejenak. Dengan perasaan was-was, Denta berjalan menaiki tangga satu persatu.
Sesampainya di ambang pintu kamar Kelviano. Denta membelalakkan matanya terkejut. Memang, bukan hal langka Kelviano melakukan kekacauan ini. Tapi- INI SUDAH MELEBIHI BATAS!
Denta berjalan mendekati Kelviano dengan amarah yang memuncak. "KAMU MAU BUAT MAMI PATAH TULANG LAGI?!!" Denta menjewer telinga Kelviano hingga menimbulkan bekas merah di sana.
"Aduh..aduh.. sakit Mamii," rengek Kelviano dengan sesekali menghindari jeweran Denta.
"Lagian, apa si yang kamu cari Pino? Celana Hello Kitty kamu ilang lagi?" Tanya Rangga sembari melangkah masuk ke dalam kamar Kelviano.
"Dih, bukan ya. Pino sekarang udah nggak pakai celana Hello Kitty lagi!" Kelviano melayangkan tatapan tajamnya kepada Rangga.
"Oh ya? Lalu, yang sedang di pakai kamu itu apa?" Tanya Rangga dengan alis naik satu.
Kelviano menunduk menatap celananya. Sontak ia langsung membalikan badannya. Pipinya memerah menahan malu.
"Anu, ini bukan Hello Kitty kok. Mungkin Papi salah liat kali," alibi Kelviano membuat Rangga terkekeh kecil.
"Halah, mukanya nggak usah merah gitu kali Pin. Biasanya juga pakai celana gitu sambil ngedot," sindir Denta membuat pipi Kelviano bertambah merah.
Kelviano menghela nafas panjang. Ia berbalik menatap Denta dengan tatapan memelas. "Mi, jangan diperjelas juga dong. Pino maluuu.."
"Em-" Sebelum Denta melanjutkan bicaranya, Rangga langsung memotong.
"Pin, lagian kamu mau kemana si? Pake ngeluarin koper gede segala, kaya mau pindahan aja," ujar Rangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cintanya Ning Lala ( End )
Romance"Bisa baca Al-Qur'an?" Tanya Lala tanpa menatap Kelviano sedikit pun. "Maksud lo apa?" "Saya tanya, apa kamu bisa baca Al-Qur'an?" ulangnya untuk memperjelas. "Emang kalo mau kenalan terus nikah sama lo, harus bisa baca Al-Qur'an?" Lala menghela naf...