Happy reading 💐
follow akun Instagram :
author: @wp.sftieemilkyss
rp :
@kelviano.langit
@atlas.samudra
@alvaro.biru
@farrel.bumi****
Semenjak kejadian itu, sudah terhitung tiga hari Kelviano mendiamkan Farrel. Laki-laki itu sedari kemarin hanya diam tanpa mau berbicara sepatah kata pun kepadanya. Bahkan pertengkaran kecil yang biasa terjadi pun terasa lenyap begitu saja. Hal itu, membuat hari-hari Farrel terasa hampa karena tidak adanya sikap Kelviano yang setiap hari membuat dirinya naik darah.
"Pin, udah dong marahnya, gue kan kemaren nggak sengaja," ujar Farrel memelas. Cowok itu benar-benar merasa kacau saat ini.
Tidak ada reaksi apa-apa dari Kelviano. Bahkan, yang Farrel lihat cowok itu malah terus melangkahkan kakinya tanpa mempedulikan ucapannya. Farrel mengacak rambutnya frustasi. Bagaimana caranya agar Kelviano dapat memaafkannya? Harus dengan cara apa lagi?
Jika bisa diulang. Mungkin Farrel akan terlebih dahulu memindahkan bantal guling bercorak hello kitty itu ke tempat yang lebih aman. Tetapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. Dengan wajah kusut dan rambut acak-acakan. Farrel berlari mengejar Kelviano. Kali ini, harus berhasil mendapatkan maaf dari Kelviano! Ya, harus berhasil!
Ketika Farrel sudah berada tepat di samping Kelviano. Ia langsung memeluk kaki Kelviano dengan sangat erat. Untuk menahan Kelviano supaya laki-laki itu tidak bisa berjalan kembali.
"Pin, maaf.. maafin guee.."
Kelviano memutar bola matanya malas. Rasanya sangat malas jika harus memaafkan Farrel berulang kali. Kelviano akui memang sikapnya ini terlalu kekanak-kanakan, tapi mau bagaimana lagi? Sedari awal kan sudah diperingatkan, tetapi Farrel seolah-olah malah tak mempedulikannya. Biarkan saja, kali ini Kelviano akan terus merajuk, hingga Farrel benar-benar menyesali perbuatannya.
"Kaya bocah lo Pin," ucap Alvaro seraya bersedekap dada, dengan kepala geleng-geleng. Alvaro memang sudah mengerti kalau Kelviano ini tidak suka jika seseorang mengusik barang kesayangannya. Jadi, menurutnya wajar saja jika Kelviano sampai marah seperti ini. Terlebih lagi, kesalahan yang sudah Farrel lakukan terbilang sedikit fatal.
"Dih serah gue," jawab Kelviano sembari menendang Farrel pelan, membuat cekalan yang berada dikakinya terlepas. Tanpa mempedulikan ucapan selanjutnya yang akan diucapkan teman-temannya, Kelviano langsung berlalu meninggalkan mereka.
Mereka hanya menghela nafas gusar sembari memandangi punggung Kelviano yang semakin lama semakin mengecil. Kelviano bersikap seperti itu tentu bukan hal yang perlu diherankan lagi bagi mereka.
Atlas berjalan mendekati Farrel. "Bangun," ucap Atlas seraya mengulurkan tangannya untuk membantu Farrel berdiri.
Farrel mendongak menatap Atlas. "Gagal lagi Ta," ujar Farrel tersenyum kecut sembari menerima uluran tangan Atlas.
Daffa dan yang lainnya menatap Farrel cemas. Ada rasa khawatir bercampur kasian melihat Farrel berjauhan dengan Kelviano. Tetapi, mereka tidak bisa melakukan apa pun selain menunggu Kelviano luluh sendiri.
"Apanya yang gagal?"
Suara bariton yang tiba-tiba menyahut terdengar tidak asing di telinga mereka. Mereka semua sontak berbalik menatap pria yang kini tengah berjalan ke arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cintanya Ning Lala ( End )
Romansa"Bisa baca Al-Qur'an?" Tanya Lala tanpa menatap Kelviano sedikit pun. "Maksud lo apa?" "Saya tanya, apa kamu bisa baca Al-Qur'an?" ulangnya untuk memperjelas. "Emang kalo mau kenalan terus nikah sama lo, harus bisa baca Al-Qur'an?" Lala menghela naf...