Apartment 341

Penghuni baru

Brian tidak begitu yakin kapan terakhir kali ia merasa marah pada sesuatu, atau seseorang. Tapi kedatangan 5 orang wanita asing yang salah satu nya terus mengarahkan kamera pada tiap sudut ruangan rasanya cukup membuat ia kesal.

"Jadi kita cuma tinggal berenam disini?"

Itu adalah suara Wendy, si gadis berambut pirang yang entah sejak kapan sudah memperhatikan Brian.

"Bersepuluh lebih tepatnya, masih ada temen gue empat orang lagi"

"Kalian udah tau kamar kalian kan? Gue tinggal ya"

"Tunggu"

Brian membalik badan lagi, kening nya tampak berkerut sambil menatap si gadis dengan kamera.

"Kenapa lo dan....teman-teman lo bisa tinggal disini?"

"Karena murah"

Setelah jawaban asal itu Brian pun pergi meninggalkan para penghuni baru Yang masih berdiri di depan pintu dapur.

"Cih, dasar aneh"

"Na, udah yuk kita ke kamar aja. Merinding gue kelamaan disini"

Serena menyetujuinya dengan ikut meninggalkan ruangan itu dan mulai menaiki anak tangga.

"Rin, lo dari tadi diem aja. Kenapa sih?"

Airin yang sedang menunduk sambil memasukkan kunci ke lobang nya kemudian menoleh, wajah nya tampak pucat dan bibirnya pun terlihat kering.

"Rin? Lo gak apa-apa?"

Satu menit kemudian gadis bernama lengkap Airin Widyakusuma itu terjatuh pingsan.

...

"Ji, sini deh gue mau nanya"

"Apaan? Serius banget muka lo"

Brian Hartono memang selalu begitu, ia bukanlah tipe yang bisa menyembunyikan sesuatu dengan ekspresinya. Sehingga orang dapat dengan mudah menebak suasana hati atau mood nya.

"Nyonya Gina udah bilang sama lo?"

"Bilang? Bilang apaan?"

"Soal itu, cewek-cewek"

"Nyonya Gina ceritanya ke gue"

Esa tiba-tiba saja muncul diantara Brian dan Aji.

"Apa katanya?"

Esa Mahardika tersenyum sarkas. Mata coklatnya menatap bergantian dua orang yang kini menatap nya penuh rasa ingin tau.

"Sini deketan"

"Apaan sih? Udah buru, jangan sok misterius"

"Dua diantara mereka sama seperti kita"

"Hah? Maksud lo...mereka–"

Aji Prasetyo dengan mata bulat berbinarnya menatap tak percaya pada si yang paling tua. Sementara Brian hanya menaikkan sebelah alis nya, pertanda ia mulai tertarik akan hal ini.

"Yap! Kecelakaan di jalan km 75 tepat depan pintu masuk hutan"

.