Haru

13 1 0
                                    

Untuk Abraham Esa, mengenal mu membuat ku teringat pada sebuah kalimat "Pelaut yang hebat tidak terlahir dari laut yang tenang". Gitaris hebat bagaimana kabar mu sekarang? Semoga kamu tetap tersenyum bahagia disana. Ada begitu banyak hal yang ingin ku ceritakan padamu, tunggu aku disana ya. Kita akan berjumpa lagi jika waktu nya tiba.

Untuk Aji Kevandra, kamu selalu bilang agar kita harus mencintai diri kita sendiri sebelum mencintai orang lain. Kamu selalu berdiri paling depan menghapus airmata ku agar tidak jatuh terlalu banyak. Tapi kamu tau? Terkadang kita perlu menangis sepuasnya, menangis sampai seluruh sakit di hati ini hilang tak tersisa. Asalkan janji untuk kembali tersenyum dan bangkit di hari berikutnya. Jadi, kalau kamu sedih jangan takut untuk menangis. Lepaskan semua hal yang mengganggu hati mu.

Untuk Brian Wiratama, ah sepertinya tidak banyak yang harus ku katakan padamu. Sampai pada di titik ini, kamu adalah sosok pendengar yang paling sabar. Semoga bahagia selalu menyertai mu dimana pun kau berada.

Untuk Giovano Kinan, terimakasih karena tidak pernah ragu membagi kebahagiaan meski aku tau terkadang dunia tidak selalu baik-baik saja. Terimakasih untuk tetap bersama hingga akhir.

Untuk Adero, kesayangan kami semua yang tidak pernah mengeluh dan selalu memeluk mereka yang sedang menangis. Ingatlah selalu untuk 'beristirahat' jika sudah terlalu lelah, karena tidak semua hal di dunia ini bisa kamu kejar.

....

Lagu terakhir telah selesai mereka tampilkan, menutup rangkaian konser perayaan 7 tahun mereka debut. Para penonton bersorak dan bertepuk tangan, ada juga yang menangis terharu karena akhirnya bisa melihat lagi band kesayangannya tampil.

Conveti berjatuhan saat keempat pria itu membungkuk –sebagai ungkapan terimakasih pada penggemar.

Setelah lampu mulai dinyalakan mereka pun kembali ke belakang panggung.

"Papiiii!"

"Ayah...."

Suara dua anak kecil menyambut mereka, lalu berlari kecil dan memeluk masing-masing miliknya.

Sedangkan empat wanita yang lain tampak tersenyum penuh bangga.

"Aku bawain bunga buat papi! Aku yang pilih, mami yang rangkai. Bagus kan, pih?"

"Ayah, aku bawain bunga buat ayah. Ayah suka gak?"

Brian mengangguk lalu mengendong Amiko. Begitu juga Aji yang mengecup kening Julia sambil mengandengnya untuk menghampiri Shania.

"Kamu keren, aku bangga sama kamu"

"Makasih sayang. Kamu pasti capek nungguin aku dari tadi"

Shania menggeleng.

"Kalo anak ayah yang ini capek gak?"

Ucap Aji, mengusap perut membuncit istri nya.

Sementara itu Brian dan Amiko asyik tertawa cekikikan karena berhasil menggoda Oceanna.

"Tuh, Amiko aja setuju kalo punya adek ya kan?"

"Iya mami, Amiko bosan main sama turtles mereka gak bisa nangis, gak bisa aku ajak main princess bareng"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Apartment 341Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang