Haii..
* * *
"Haru!!"teriak jeongwoo mengagetkan haruto.haruto mengusap pelan dadanya karena kaget.
"Aku di dapur!! Jangan teriak jewu!!"haruto membalas teriakan jeongwoo.jeongwoo datang dengan langkah lesu,dan memeluk haruto dari belakang dengan kepala yang ia letakkan dibahu pemuda itu.
"Kau kemana saja?"tanya Jeongwoo dengan suara serak nya.
"Aku cuman ke dapur,jewu! Kau ini, seperti orang yang ditinggalkan selamanya!!"jawab Haruto,kesal.
Jeongwoo membalikkan tubuh haruto yang tengah membuatkan teh,ia menatap tajam pemuda itu.lalu jeongwoo menyesap pelan leher haruto membuat haruto mendesah kecil.jeongwoo menatap tak suka kearah haruto membuat haruto menyerngit kebingungan.
Jeongwoo menyambar bibir haruto dengan brutal.haruto yang kaget hanya diam tak membalas ciuman jeongwoo.jeongwoo meremas kuat dada Haruto agar pemuda itu membuka mulutnya dengan lebar.haruto perlahan membalas ciuman jeongwoo.saling melumat dan menyesap.saliva yang mengalir dari ciuman mereka membuat suasana menjadi panas.
Jeongwoo melepaskan ciuman mereka dan melihat haruto tengah menetralkan nafasnya.jeongwoo tersenyum kecil dan mencium leher haruto.
Haruto langsung mendorong tubuh bongsor jeongwoo agar melepaskan ciumannya dari leher haruto.itu geli tau!"Huh! Kebiasaan!"marah haruto.ia membelakangi jeongwoo dan kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat terjeda.
Jeongwoo memeluk haruto dari belakang.haruto bisa merasakan deru nafas jeongwoo membuatnya bergidik geli."Kau membuat apa?"tanya Jeongwoo.
"Aku ingin memasak.kau tak lapar?"
"Lapar."
"Yasudah! Duduk sana!"
"Gak mau."
"Jadi maunya apa?"
"Gini aja."
"Awas mengacau,"pesan haruto dan diangguki oleh jeongwoo.
Ternyata, ekspetasi tak seindah realita.jeongwoo sangatlah mengganggu haruto.terkadang ia mengangkat tubuh haruto dan memutarkan tubuh pemuda itu.berakhir haruto yang mengomelinya.dan! Jangan lupakan tangan nakal jeongwoo yang meraba dadanya dan meremasnya kuat.membuat haruto menggerutu sepanjang memasak.jeongwoo melumat bibir haruto karena terlalu banyak menggerutu.
"Ck! Awas dulu,"omel haruto,resah.
"Jangan banyak bicara.mau ku cium lagi,hm?"
"Ish! Awas dulu.ini udah mau selesai!"
"Iya-iya."jeongwoo duduk dimeja pantry dengan tenang.setelah itu, haruto menyusul dengan membawakan makanan mereka.jeongwoo hanya memperhatikan makanan itu dan melihat haruto yang melahap makanan.
Haruto makan sampai habis dan melihat jeongwoo dengan wajah masam tidak menyentuh sama sekali makanannya.haruto kesal,lalu menarik piring yang berisi makanan tadi,dan berkata,"yak! Kalau tidak suka makanannya, tolong hargai aku yang memasak!"
"Bukan gitu.."balas jeongwoo, menundukkan kepalanya.
"Lalu apa huh!?"
"Aku ingin disuapkan,"cicit jeongwoo.ups! Sepertinya haruto tidak paham dengan kamus jeongwoo.ingin sekali tertawa,tapi tadi ia memarahi jeongwoo! Haruto tersenyum malu-malu.lalu menangkup wajah jeongwoo.
"Yasudah.buka mulutnya,"suruh haruto.ia mengambil sesuap makanan dan menyuapkan jeongwoo dengan telaten.hingga makanannya habis.
"Enak gak?"tanya haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS | JEONGHARU [END]
Teen Fiction⚠️[TIDAK ADA UNSUR PLAGIARISME DALAM CERITA INI.JADI HARAP MENGHARGAI PENULIS] 🥇PARK JEONGWOO 🥇 WATANABE HARUTO 🥇 JEONGHARU 🥇GAY 🥇HOMO 🔞🔞