『Ⓗ︎Ⓐ︎Ⓟ︎Ⓟ︎Ⓨ︎ Ⓡ︎Ⓔ︎Ⓐ︎Ⓓ︎Ⓘ︎Ⓝ︎Ⓖ︎』
"Bangsat." Satu kata terucap. Disusul dengan tas yang ia gendong ia lemparkan ke kasur.
"ARGH!" Sekarang bukan tas yang di lemparkan. Tapi vas bunga yang sebelumnya tersimpan di jendela.
"ANJING LO SEMUA!"
"ANJING!"
Badannya kemudian terhempas ke kasur. Wajahnya kemudian bersembunyi di bantal yang empuk dan dapat meredam suara isakan tangisnya. Bukan masalah cengeng, tapi ia udah capek sama Kaiser.
Bukannya sadar, tapi laki-laki malah semakin menjadi-jadi. Tiap-tiap hari, jam, menit, bahkan detik, laki-laki itu selalu berhenti perempuan.
Entah otaknya yang sinting dari sejak lahir, kenapa dia tak mau melepaskan dirinya? Dan malah mempertahankan dirinya yang selalu menjadi second choice. Memang benar-benar sinting!
Daripada terus bersedih, lebih baik ia mandi sekarang. (Name) bangkit dari tidurnya, mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi. Kurang dari sepuluh menit, ia sudah menyelesaikan acara mandinya.
Dan sekarang, ia tengah berdiri di depan lemari untuk mencari pakaian yang akan dikenakan malam ini untuk bermain bersama kakak beradik Haitani.
"(Name)?" Suara khas kakaknya itu tiba-tiba terdengar dengan pintu kamarnya yang terbuka. Menampakkan sosok Rin dengan nampan berisikan makanan yang ia bawa jauh-jauh dari dapur.
Gadis itu nampak tak terkejut dengan kehadiran kakaknya disaat ia hanya mengenakan kain handuk sebagai penutup tubuhnya. Karena sudah menjadi kebiasaan kakaknya yang main masuk tanpa mengetuk.
"Ah maaf. Ini makanan untuk mu," ucap Rin sembari menyimpan nampan tersebut di atas nakas sebelum akhirnya pergi meninggalkannya.
(Name) menghela nafas berat. Ia kemudian membuka lilitan handuk yang menutupi tubuhnya. Matanya kemudian menatap pantulan tubuhnya dari kaca yang lumayan besar.
Satu alisnya mengangkat. "Waw, body gue bagus juga," ucapnya ketika melihat keadaan perutnya yang berbentuk kotak-kotak, yang jumlahnya kurang lebih ada enam? Entahlah.
"Perasaan gue jarang banget nge-gym, tapi kenapa perut gue kotak-kotak gini?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Ah sudahlah."
Sebuah hoodie berwarna hitam ia kenakan. Dengan rok rempel hitam selutut serta stoking berwarna senada. Rambutnya yang panjang, ia ikat tinggi-tinggi dengan gaya ekor kuda.
Beres dengan penampilannya, ia duduk di atas kasur. Sembari memakan makanan ringan yang sebelumnya sang kakak bawa untuk dirinya.
Diraihnya ponsel yang dilemparnya sebelumnya, (Name) kemudian membuka room chat miliknya. Mendapatkan notifikasi dari temannya yang bernama 'Nagi Seishiro'.
Snowman ☃️
P
Mabar
19:21Otw
19:22(Name) tanpa berlama-lama lagi membuka aplikasi mobile legend. Baru saja masuk, sudah ada notifikasi undangan dari akun yang tak lain adalah undangan dari Nagi. Dasar Si paling gercep kalau soal game.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐫𝐨𝐮𝐛𝐥𝐞 𝐌𝐚𝐤𝐞𝐫 : 𝐌. 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐫 [ 𝐄𝐍𝐃 ]
Fanfiction[ Completed ] ❝𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐠𝐮𝐞, 𝐥𝐨 𝐠𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚❞ -𝖬𝗂𝖼𝗁𝖺𝖾𝗅 𝖪𝖺𝗂𝗌𝖾𝗋 ❝𝐁𝐚𝐜𝐨𝐭 𝐥𝐨, 𝐜𝐨𝐰𝐨𝐤 𝐤𝐞𝐠𝐚𝐭𝐞𝐥𝐚𝐧❞ ☁︎ Berawal kisah dari sebuah rasa penasaran Kaiser yang membuat m...