『Ⓗ︎Ⓐ︎Ⓟ︎Ⓟ︎Ⓨ︎ Ⓡ︎Ⓔ︎Ⓐ︎Ⓓ︎Ⓘ︎Ⓝ︎Ⓖ︎』
Sekolah untuk hari ini (Name) berikan rating 10/10. Hari ini ia benar-benar tenang karena tidak ada pengganggu di kehidupan sekolahnya. Sepi rasanya.
Biasanya, ia akan di bully habis-habisan. Tapi kali ini sudah tidak lagi. Biasanya pun ada Kaiser yang selalu curi pandang darinya dengan cara mendekati banyak perempuan.
Tapi kali ini, laki-laki berdarah asli Jerman itu tak kelihatan di sekolah. Sudah hampir dua hari ia tak menemukan laki-laki itu.
Apa yang terjadi dengannya?
Dan pertanyaan itu akan terjawab detik ini. Karena dari jauh, iris turquoise milik sang adik melihat teman dekatnya Kaiser. Yakni Ness.
Laki-laki itu tengah berlari mendekat ke arahnya sembari melambaikan satu tangan ke arahnya. Memintanya untuk berdiam di sana.
"(Name)!" Panggil Ness yang mini nampak kelelahan kerena berlarian.
Suara laki-laki itu terdengar keras. Mengingat jika lorong sudah sepi lantaran para siswa sudah pulang ke rumah mereka masing-masing. Apa yang dilakukan olehnya? Ia baru saja pulang dari kegiatan latihan klub voli.
"Iya Ness, ada apa?" tanya (Name). Laki-laki itu nampak masih menyesuaikan nafasnya yang tersengal-sengal.
"Aku tak bisa bicara sekarang! Lebih baik kau ikut!"
Tanpa ba-bi-bu, Ness menarik lengan (Name) dan menyeretnya pergi menuju luar area sekolah, yakni pintu gerbang.
Dari jarak yang lumayan dekat, iris hijau lautnya menatap sebuah mobil mewah yang terparkir. Terlihat juga ada wanita paruh baya bersurai pirang berdiri di depannya.
"Nyonya Kaiser!" panggil Ness yang membuat wanita bersurai pirang itu menoleh.
Nampak wajah panik wanita itu. (Name) kenal dengannya. Dia adalah bunda dari Kaiser.
"Bunda? Ada ap-" belum selesai mulutnya berbicara, tubuhnya sudah di tarik masuk ke dalam oleh ibunda Kaiser.
(Name) terdiam seribuan bahasa ketika memasak mobil itu. Ia benar-benar tak tahu akan di bawa kemana dia sekarang.
Dari balik jendela mobil, gadis itu melihat bagaimana sang ibunda Kaiser mengucapkan terima kasih pada Ness, lalu masuk dan menjalankan mobil yang di tumpanginya.
Mobil yang di tumpangi mereka berdua di supiri oleh Bunda sendiri.
"Bunda," panggil (Name) yang membuat wajah wanita paruh baya itu menoleh.
"Iya sayang?"
"Bunda kenapa? Kok kelihatan panik?" tanya (Name) dengan heran lantaran melihat wajah pucat pasi Bunda.
Bunda tak langsung menjawab karena tengah fokus menyipit dengan kecepatan penuh menuju suatu tempat.
"Michael seharian gak keluar kamar. Bunda panggil juga gak nyahut," jawab Bunda yang masih menimbulkan tanda tanya di benak (Name).
"Kaiser tidur Bunda?" tebak (Name) dan Bunda mengangguk.
"Iya sayang. Michael tidur dari tadi, cuman dia gak bangun-bangun."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐫𝐨𝐮𝐛𝐥𝐞 𝐌𝐚𝐤𝐞𝐫 : 𝐌. 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐫 [ 𝐄𝐍𝐃 ]
Fanfic[ Completed ] ❝𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐠𝐮𝐞, 𝐥𝐨 𝐠𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚❞ -𝖬𝗂𝖼𝗁𝖺𝖾𝗅 𝖪𝖺𝗂𝗌𝖾𝗋 ❝𝐁𝐚𝐜𝐨𝐭 𝐥𝐨, 𝐜𝐨𝐰𝐨𝐤 𝐤𝐞𝐠𝐚𝐭𝐞𝐥𝐚𝐧❞ ☁︎ Berawal kisah dari sebuah rasa penasaran Kaiser yang membuat m...