♪ 𝔗𝔥𝔦𝔯𝔱𝔶

1.1K 156 12
                                    

『Ⓗ︎Ⓐ︎Ⓟ︎Ⓟ︎Ⓨ︎ Ⓡ︎Ⓔ︎Ⓐ︎Ⓓ︎Ⓘ︎Ⓝ︎Ⓖ︎』

(Name) berlari sekencang mungkin menuju tempat latihannya. Jalanan yang ia lewati begitu ramai, tiada celah untuknya bergerak bebas.

"Ih anjing ini orang kagak ada yang mau ngalah." Tangannya kemudian membelah tiap lautan yang ia lewati agar tak terlalu lama mengulur waktu.

Sekita lima belas menit ia habiskan untuk melewati lautan manusia itu dan lima menit kemudian ia sampai di depan tempat pelatihan voli.

Disana nampak sang kaptennya tengah mengobrol dengan pemuda bersurai cokelat tua.

"KAKAK AIKAAA!" (Name) berlari menghampiri mereka berdua. Keduanya sontak menoleh menatapnya.

"Halo sayang, ini ada tamu buat kamu," ujar Aika sembari mengedipkan sebelah matanya.

(Name) mendelik mendengarnya. "Suyang sayang suyang sayang, gue servis pala lo."

Aika tertawa keras sembari menepuk beberapa kali pundaknya. "Mengaku saja, dia pacar mu yang baru kan? Hm hm hm?"

Gadis bersurai hitam itu melayangkan tatapan tajam pada sang mantan pelatihnya itu.

"Mata mu pacar! Orang gue gak punya cowok!" protesnya dengan nada penuh kesal.

"Huh? Bohong. Dia ganteng loh, mana mungkin bukan pacar mu," sanggah Aika sembari menatap mereka berdua bergantian.

Sedangkan laki-laki di sebelahnya Aika hanya bisa terkekeh kecil mendengar interaksi keduanya.

"Ano, bisakah saya meminjam (Name) dulu? Ada pembicaraan yang bersifat pribadi dengannya," ucapnya dengan nada penuh kelembutan.

"Ah boleh boleh. Kalau bisa culik aja dia," ujar Aika mendorong tubuh mungil (Name) agar mendekat dengan laki-laki berkacamata itu.

"Mulut lo minta di pukul ya anj-" ucapan (Name) terpotong lantaran laki-laki itu lebih dahulu menariknya.

"Sudah ya jangan bertengkar, nanti akan semakin lama aku disini," ucapnya menarik (Name) entah kemana.

(Name) menepis tangannya. Menjauhkan dirinya dengan laki-laki itu. "Daripada di tempat umum, mending ke apartemen gue."

Kini beralih (Name) lah yang menarik pemuda itu menuju apartemennya. Tiada pemberontakan. Pemuda itu hanya pasrah di tarik olehnya.

Hingga dua pasang insan itu tiba di depan sebuah pintu apartment. (Name) tanpa berlama-lama lagi langsung memencet sandi apartemennya.

Usai memasukkan kode apartemen, (Name) dan sang pemuda langsung masuk dan membawanya menuju balkon rumah.

Sang gadis tak langsung duduk. Ia mengambil dua gelas dan sebotol red wine dari kulkas. Tak lupa ia juga membawa beberapa cemilan untuk menemani sesi perbincangan.

Sementara sang pemuda hanya bisa memerhatikan gadis itu dalam diam dengan posisi duduk di kursi.

"Oke aku tau ini terlalu lancang, tapi boleh gak kita kenalan lagi? Aku udah lupa hehe." Gadis itu berucap sembari menuangkan anggur merah ke dalam gelas kaca tersebut.

Pemuda itu tersenyum tipis sebelum membuka mulutnya. "Namaku Yukimiya Kenyu. Kau tak usah memperkenalkan diri lagi. Aku masih ingat namamu," jawabnya.

"Ah kak Yuki. Bagaimana kabar mu?"

"Baik-baik saja. Bagaimana dengan mu?" tanya Yukimiya dengan suara lembutnya.

"Netral. Baik dan buruk."

𝐓𝐫𝐨𝐮𝐛𝐥𝐞 𝐌𝐚𝐤𝐞𝐫 : 𝐌. 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐫 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang