『Ⓗ︎Ⓐ︎Ⓟ︎Ⓟ︎Ⓨ︎ Ⓡ︎Ⓔ︎Ⓐ︎Ⓓ︎Ⓘ︎Ⓝ︎Ⓖ︎』
Seorang gadis tengah duduk di sebuah kafe dengan seorang pemuda tampan yang menemaninya hari ini.
Suasana di ibukota Jerman terlihat ramai karena mengingat jika bulan akan berganti dengan musim gugur.
Lagu-lagu santai menemani kegiatannya yang tengah mengerjakan tugas-tugas kuliahnya di semester akhir. Jangan lupakan satu makhluk tampan di depannya.
"Habiskan makan mu, (Name)," ucapnya sembari menatap ke arah makannya yang masih tersisa banyak.
"Iya nantii, aku masih ngerjain tugas," jawab sang gadis sembari memperagakan gerakan benda kecil menggunakan kedua jarinya.
Pemuda itu menghela nafas panjang. Tangannya kemudian meraih sendok berisikan sup itu. Mengangkatnya dan mengarahkannya pada mulut sang gadis.
"Buka mulut mu," titahnya. Sang gadis membuka mulutnya, memberikan akses agar makanan itu masuk ke dalam mulutnya.
"Makasih."
"Iya sama-sama."
Pemuda itu setia memandangi wajahnya yang tengah fokus dengan laptop. Sembari meneguk minuman, sembari pula ia menyuapi sang gadis yang fokus dengan tugasnya itu.
"Mamaa!" Suara cempreng laki-laki berumur empat tahun itu terdengar. Membuat sang gadis yang di panggil 'mama' itu menoleh.
Sang gadis menoleh. Menatap kedatangan anak laki-laki bersurai hitam dengan iris berwarna biru laut. Anak laki-laki itu benar-benar mirip dengan penampilan dirinya. Namun hanya warna matanya yang membedakannya.
"Iya sayang, kamu sama siapa kesini?" tanya sang gadis pada anaknya. Ia juga mengelus surai hitamnya.
"Sama om Sae sama om Rin," jawabnya dengan suara imutnya.
Kepala sang gadis terangkat, mencari keberadaan dua orang kakaknya yang mengantarkan anak kesayangan kemari.
"Sayang, mana om Sae sama om Rin nya?" tanyanya ketika tak melihat keberadaan sosok yang ia cari itu.
Sosok anak kecil itu kemudian naik ke pangkuannya. "Kaya om Sae, nanti aja ketemunya pas di rumah mama. Jadi mereka pulang dulu karena ada urusan," jelas anak kecil itu.
"Oh gituu." Fokusnya kembali pada tugas kuliahnya. Sedangkan sang anak memandangi wajah laki-laki di depannya.
"Rion mau ke papa!" Anak itu kemudian turun dari pangkuannya. Kemudian berjalan ke samping untuk menghampiri sang papa.
Laki-laki itu, Michael Kaiser, tersenyum tipis. Ia menatap wajah cantik milik istrinya yang tak pernah berubah sedari dulu untuk mendapatkan persetujuan kemudian membawa anak itu ke dalam pengakuannya sesudah mendapatkan izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐫𝐨𝐮𝐛𝐥𝐞 𝐌𝐚𝐤𝐞𝐫 : 𝐌. 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐫 [ 𝐄𝐍𝐃 ]
Fanfiction[ Completed ] ❝𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐠𝐮𝐞, 𝐥𝐨 𝐠𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚❞ -𝖬𝗂𝖼𝗁𝖺𝖾𝗅 𝖪𝖺𝗂𝗌𝖾𝗋 ❝𝐁𝐚𝐜𝐨𝐭 𝐥𝐨, 𝐜𝐨𝐰𝐨𝐤 𝐤𝐞𝐠𝐚𝐭𝐞𝐥𝐚𝐧❞ ☁︎ Berawal kisah dari sebuah rasa penasaran Kaiser yang membuat m...