part 7

3.4K 112 8
                                    

Hujan semalaman membuat Nara kedinginan, ia meringkuk dan mencari kehangatan. Nara merasakan keanehan, tapi gadis itu enggan untuk membuka matanya.

Hingga pagi menjelang, suara adzan pun tak terdengar karena gemericik air hujan di luar meredam segala suara.

"Eumhh," Nara menggeliat. Matanya mengerjap saat merasakan sesuatu pada dirinya. Tangannya meraba benda lembut tapi begitu keras seperti dada laki-laki.

Seketika mata Nara terbuka dan melotot kala mendapati kepalanya kini bersandar di dada dan tangannya melingkar di pinggang laki-laki.

Sontak Nara menarik tangannya dan menggeser tubuhnya menjauh. Katanya bergerak-gerak dan ketika kepalanya mendongak, melihat sosok tampan itu sedang tertidur lelap.

"Astaga! kenapa bisa bobo bareng sama hantu?" gumam Nara seraya terduduk.

Nara melihat dari celah-celah ventilasi, di luar masih gelap dan hujan masih turun meski tidak sederas tadi malam.

Nara menggeser tubuhnya bibir ranjang dan bergegas menuju kamar mandinya. Ia tak ingin lama-lama berada di samping Nares.

Pikirannya semakin menggila. Nares itu hantu, tapi kenapa bisa menyerupai manusia? mana punya wajah good looking pula.

Nara mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Bayangan tentang dosa-dosanya berseliweran di pikirannya.

Sebenarnya ia ingin lepas dari bayang laki-laki bernama Brian, dan ingin kembali memulai hidupnya ke jalan yang lebih baik lagi, tapi malah sepertinya ia terjebak bersama hantu tampan di dalam kamar kosannya ini, yang membuat Nara semakin dilanda galau dan bimbang.

"Sadarkan dirimu Nara, laki-laki di kamar itu bukan manusia tapi hantu,"  cara menepuk-nepuk pelan pipinya, yang kemudian mengusap kasar wajahnya.

"Fokus, Fokus,"

Nara kembali mengguyurkan badannya dengan air dingin, membuat tubuh putih wanita cantik itu menggigil.

Nara melanjutkan mandinya seraya bersenandung kecil, mengalihkan pikirannya yang saat ini selalu tertuju pada makhluk halus yang semalam tidur dalam satu ranjang dengannya.
Nara takut, takut akan tercipta getaran asmara dengannya, si hantu tampan penghuni kosan.

Sementara itu, ia membuka matanya dan melihat ke kanan, di mana Nara sudah tidak ada lagi  di sampingnya.

Nares merentangkan tangannya, pertama kalinya ia begitu tenang dan bisa tertidur dengan nyenyak.

Nares kemudian berdiri dan melayang menuju dapur. Ia ingin membuatkan masakan spesial untuk Nara, teman sekamarnya yang telah membuat hatinya berbunga-bunga.

"Mau ambil punya siapa lagi ya?" Nares mengetuk-ngetuk dahinya dengan ujung jemarinya, berpikir bahan makanan siapa lagi yang akan ia ambil.

Hantu berhidung mancung itu kemudian melesat dengan cepat keluar dari kamar Nara menembus dinding dan mencari  bahan makanan di berbagai kamar di tempat itu.

Tibalah Ia di salah satu kamar gadis yang bernama Silvi. Gadis itu tertidur dengan lelap di pembaringannya.

"Hmh, sepertinya aku mencium bau-bau bahan makanan  di dalam sini," Nares mulai menggeledah satu persatu tempat, kedua sudut bibir yang terangkat saat menemukan 5 butir telur dan seperempat tepung.

Ia lalu membawa benda itu dan kembali mencari di tempat yang lain.

Setelah mengumpulkan banyak-banyak bahan pokok, Nares menyembunyikan semua bahan-bahan itu di lemari kecil tempat ia biasa menyimpan barang-barang.

Ia mulai memikirkan apa yang akan ia masak untuk Nara. Kebiasaannya yang sering muncul di kamar kosan lain dan menonton drama Korea bersama penghuni kosan, membuatnya sedikit banyak mengerti apa yang diinginkan gadis-gadis zaman sekarang.

My Handsome GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang