Mohon lebih bijak memilih chapter untuk dibaca ⚠️
.
Selembut permen kapas, rasanya nipple pink milik sang kekasih lenyap saat salivanya membasahi, Dunk tersenyum kecil.. wajah putih yang indah, pipi dengan semburat merah.. Joong total kehilangan kendali, nafasnya berhembus lembut di tengkuk Dunk, manis sekali..
Bahkan siluet indah yang hatinya sangat tenang menatap wajah manis itu tak kunjung mereda, tak habis-habis memberinya rasa kagum, Joong mencoba melumat bibir mungil itu, memberi lebih banyak sentuhan lembut di atas tubuh mungil dalam dekapannya.
Joong tau perasaan ini adalah cinta yang sangat besar, terbukti hatinya terasa akan meledak, dia beralih mengecup lama pipi si manis dengan nafas lembut berhembus dari Indra penciumannya.
Dunk terkekeh pelan mengelus dadanya, dia semakin tak tahan, rasa gemas berpadu nafsu yang menggila.. hanya bisa mendorong pelan tak tahan lagi, dia menindih tubuh itu, memberikan kode pada Dunk, meminta izin ingin melanjutkan kegiatan mereka.
Hingga keduanya kembali berciuman, desahan nafas memburu dari Dunk, segera Joong menurunkan celana tidur dengan cukup mudah.. dia tersenyum miring, tatapan lelaki manis membuatnya semakin semangat
"Akhh.. Joong.." hanya remasan kecil di rambutnya, Joong tak berhenti dari kegiatan menyenangkan itu, lidah melintir lebih puas menjelajahi penis kecil sang kekasih, menaik turunkan kepala memaksa Dunk semakin histeris menerima sentuhan "sudah..."
"Mphh..." Tak lagi ada harapan, Joong semakin mempercepat tempo, Dunk sampai kewalahan mengadahkan kepala, demi apapun perasaan gila menggelitik perutnya, rasa akan tumpah.. dia menggigit bibir
"Ahhh..."
Pemandangan terindah, saliva yang berceceran di pinggir mulut mungil dengan bibir yang memerah tak karuan, Joong semakin hilang kewarasan menelan habis cairan putih kekasihnya, dia mencoba menindih lagi, melebarkan kedua kaki Dunk agar lebih leluasa.
Diliriknya lelaki kesayangan lemas dengan susah payah mengatur nafas, mengoleskan cairan putih ke hole kekasihnya, memaksa lubang sempit itu membuka akses lebih lebar untuknya, Joong tertawa puas, dia menggesekkan kejantanannya dengan milik sang kekasih, erangan memabukkan, Joong semakin gila..
"Dunk manis sekali..."
"Joong.. geli sekali"
"Ya ampun..."
Dia tau kali ini kekasihnya sangat sensitif, berusaha tetap stabil dia mulai memainkan miliknya, menyentuhkan ujungnya pada bibir Dunk
Hingga lelaki manis itu membuka mulut, ekspresi wajah yang tak nyaman, merasakan aneh, mungkin karena Dunk masih asing, tapi hebatnya dia berusaha mengimbangi, tiap kali penis besar itu keluar dari mulutnya ekspresi Joong membuatnya semakin senang
Di mainkannya lebih lama, dan Joong semakin tak sabar, mendorong tubuh mungil itu menindihnya dengan kuat, penisnya masuk.. memenuhi hole sekali hentakan, wajah tampan dengan peluh keringat membasahi tubuh tegapnya yang profesional ada di atas membuat lelaki manis dibawah sana merasa mabuk.
Tatapan mengintimidasinya sangat membunuh hati, Dunk jadi tersipu malu bukan main, suhu ruangan berkali-kali lipat menjadi lebih panas, hanya bisa menahan nafas beberapa saat, tangan mungilnya memegang bahu sang dominan, menahan Joong untuk tak bergerak lebih dulu,
Nipple itu akhirnya menjadi sasaran, dan lebih gilanya lagi, tak terasa sakit justru gigitan kecil menjadi rasa geli yang luar biasa, semua berubah sesaat, hentakan pelan mulai dia rasakan, sesuatu yang tumpul mengenai titik sensitif, rasanya akan terbang, kepala Dunk mengadah, kuat sekali aura dominan itu membuatnya linglung "pelan-pelan Joong"
![](https://img.wattpad.com/cover/334809781-288-k730986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Globe [Joongdunk]18+[END]
Фанфикombak tak pernah berhenti menabrak batu karang, matahari masih terbit kemudian terbenam, namun dirinya telah tenggelam.. masih terombang-ambing dalam kisah sederhana menjadi dongeng lucu yang akan membuat orang menertawai harapannya. "Joong aku haru...