"ini gila..."
Hanya senyum remeh dia terima, lelaki paruh baya itu tak habis pikir, kini sang istri tanpa basa-basi meminta penandatanganan berkas pernikahan
"Apa sulitnya?, Bubuhkan tanda tanganmu disini, anak kita resmi menikah, tak butuh pesta yang besar dan jutaan tamu undangan, aku akan menikahkan anakku sah secara hukum"
Lantas bagaimana dengan hati Joong?
"Hentikan permainan bodoh ini"
"KAU YANG BERHENTI, KAU SEPERTI TAK KHAWATIR JOONG TERPIKAT PADA LELAKI MENJIJIKKAN ITU"
"cinta tak pernah salah Emma..."
Dua puluh tahun terlewati, cinta tulus berusaha dia berikan, waktu terbaik di sepanjang jalan cerita tanpa sadar, wanita itu kini menjadi ibu dari anaknya, dengan sangat tak tahu diri dia pergi meninggalkan sosok manis yang sedari dulu menemani hatinya "AKU BERSUMPAH DEMI APAPUN, AKU TAK AKAN MEMBIARKAN JOONG MENYESAL SEPERTIKU"
"KAU MENYESAL MENIKAHIKU" wanita itu meradang, emosinya terlampau jauh "KAU GAY.. ITU MENYAKITIKU EARTH, SEHARUSNYA AKU TAK KAGET KAU MENDUKUNG JOONG MELAKUKAN HAL YANG SAMA"
"pelankan suaramu, lepaskan Joong.. biarkan dia bersama orang yang dia cintai"
"TIDAK.. TIDAK AKAN PERNAH TERJADI"
"Lalu ganti kertas itu dengan kertas perceraian, maka aku akan menandatangani nya"
Pond merasakan lututnya melemas, dia menjauh dari pintu ruangan presdir, buru-buru berjalan ke lift.. dia termangu, kondisi yang memilukan, tragedi cinta terlarang terjadi dua kali, sudah pasti nyonya Aydin menggila
Bagaimana keadaan tuan Joong sekarang?, Apakah atasannya itu sedang di kurung di mansion?, Atau tempat lain?, Yang pertama harus dilakukannya adalah mencari sang tuan
Sesampainya di lobby, dia menghubungi supir pribadi tuan Joong untuk membawakannya mobil, harus buru-buru sebelum nyonya Aydin mendahuluinya
"Pond..."
Lelaki itu nyaris tak percaya, Phuwin muncul di perusahaan dengan wajah kalut "phu.. ada apa?"
"Aku ikut.. aku ingin bertemu Dunk"
"Aku tak akan pergi ke provinsi nan menemui Dunk, aku ingin mencari tuan Joong terlebih dahulu, dia sedang di sekap oleh nyonya Aydin"
"Benar-benar diluar nalar, dia memaksakan kehendaknya"
Pond menarik lengan lelaki manis itu, mereka buru-buru menaiki mobil, entah ke mana arahnya Phuwin tak tau.. dia hanya ikut. Belum sempat menanyakan rincian permasalahan, Phuwin di hadapkan pada perkiraan-perkiraan yang luar biasa banyaknya.
"Tuan Aydin.. dia seorang gay"
"Pond.., kau tidak berhalusinasi kan?"
"Aku serius.."
"Lalu mengapa dia melarang tuan Joong bersama Dunk?"
"Dia tak pernah melarang hubungan itu phu.. dia tak merespon pemberontakan dari nyonya Aydin karena dia sendiri menyetujui hubungan itu"
"Ini gila"
"Dia meninggalkan kekasihnya, kau tau?, Lututku melemas saat mendengar percakapan itu"
"Dia punya kekasih pria?"
.
.
Bertahun-tahun terpuruk dalam perasaan bersalah, menghabiskan waktu.. berusaha maksimal menjadi suami dan ayah yang baik untuk keluarganya, hatinya telah lama mati...
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Globe [Joongdunk]18+[END]
Fanfictionombak tak pernah berhenti menabrak batu karang, matahari masih terbit kemudian terbenam, namun dirinya telah tenggelam.. masih terombang-ambing dalam kisah sederhana menjadi dongeng lucu yang akan membuat orang menertawai harapannya. "Joong aku haru...