SELAMAT MEMBACA
BRAKH!
Aruna yang masih tidur jelas terkejut saat mendengar seseorang membuka pintu kamarnya dengan kasar, dengan perlahan Aruna duduk dari tempatnya berbaring. Suara langkah kaki terdengar di telinga Aruna, langkah kaki itu berjalan mendekat ke arah dirinya. Membuat dia mengangkat kepalanya, seketika wajahnya berubah menjadi takut saat tahu siapa seseorang yang membuka pintu kamarnya.
"A-ayah," panggil Aruna pelan.
"Bangun!" Ayah Bram menarik tangan Aruna untuk segera bangun dari tempatnya.
"Kenapa jam segini kamu masih tidur? Apa kamu lupa dengan peraturan yang sudah di buat dengan Bunda mu?"
"Ayah baru pulang?"
"Jangan mengalihkan pembicaraan gadis sialan!"
"Maaf Yah, kemarin Aruna tidur sedikit malam. Jadi Aruna bangun—"
"TIDUR TELAT? AYAH SUDAH BILANG BERKALI-KALI ARUNA? AYAH TIDAK SUKA KAMU TIDUR TELAT," ucap Ayah Bram dengan suara tingginya.
Bunda Sekar masuk ke dalam kamar Aruna saat mendengar suara bising yang berasal dari kamar putrinya, Bunda Sekar berjalan mendekat ke arah suami dan anaknya.
"Ada apa mas?" tanya Bunda Sekar.
"Lihat putri mu, sehari kamu ngga ada di rumah dia sudah berani melanggar peraturan yang sudah kita buat untuk dia."
"Aruna!"
"Maaf Bunda, Aruna benar-benar minta maaf ke Bunda dan Ayah. Maaf karena Aruna melanggar peraturan yang sudah Bunda buat," ucap Aruna dengan kedua tangan yang menyatu dan berbicara dengan nada yang memohon.
"Untuk saat ini kamu bebas dari hukuman Ayah," ucap Ayah Bram. "Tapi jika kamu sampai mengulangi lagi, kamu akan tahu apa akibatnya. Kamu mengerti Aruna?" tanya Ayah Bram.
"I-iya Yah, Aruna mengerti."
Ayah Bram mendorong Aruna untuk segera pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap. "Waktu mu hanya setengah jam, jika terlambat tidak ada makanan untuk kamu."
Ayah Bram dan Bunda Sekar keluar dari kamar Aruna, mereka berdua tidak memiliki rasa kasihan sama sekali kepada putrinya. Aruna yang melihat pintu kamarnya yang sudah tertutup rapat itu, membuat dirinya bebas untuk menangis atas apa yang di lakukan dengan kedua orang tuanya.
Ayah Bram dan Bunda Sekar selalu menuntut Aruna sempurna. mereka tidak suka saat melihat Aruna tidak mendapatkan nilai seratus, mereka tidak suka melihat Aruna tidak disiplin, mereka tidak suka melihat Aruna tidak tepat waktu. Tanpa mereka sadari, mereka sudah membuat Aruna, putri satu-satunya merasa tertekan dengan semuanya.
-ARUNA DAN RAHASIANYA-
Aziza melihat ke arah kedua orang tuanya yang saat ini hanya diam saja, hal itu membuat Aziza merasa bingung. Tidak seperti biasanya kedua orang tua Aziza diam, mereka berdua pasti akan berdebat tentang masalah kecil.
"Kenapa kalian diam? Ada apa ini?" tanya Aziza.
Mama Nilam melihat ke arah anak bungsunya, dia mengusap lembut surai hitam milik putrinya itu. Membuat Aziza memandang bingung ke arah Mama Nilam, Aziza memberikan tatapan meminta penjelasan atas apa yang terjadi.
"Mama dan Papa akan bercerai," jelas Papa Angga.
Brakh!
Mereka semua melihat ke arah seseorang yang dengan kasar memukul meja, dia adalah Kakak dari Aziza. Namanya Liam, cowok itu memandang tidak suka ke arah kedua orang tuanya dan Aziza sebelum pergi meninggalkan ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna Dan Rahasianya [Telah Terbit]
Genç KurguSemua yang dirinya perlihatkan hanyalah kebohongan, kehidupannya tidak sebaik yang dirinya perlihatkan. BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENULIS