Allo!!!
Tinggalin jejak dulu buat chp empfat ini gess(◠‿・)-☆
GPL GPL GPL
CUS KEPOIN AVILY!!👇👇👇✧✧
"Kelebihan manusia itu bukan kenaifan. Tapi insting bertahan hidup. Mereka akan melakukan apapun bahkan berkhianat untuk tetap hidup."
✧✧
Sore harinya, Avily dipaksa Arwin untuk pulang bersamanya. Tangan Avily yang melingkar di perut Arwin bukanlah kehendaknya. Saat pelukan itu mengendur, Arwin kembali membuat Avily memeluknya. Itu sempat terjadi tiga kali sebelum akhirnya Avily mengalah.
"Ish!" Kesalnya yang malah membuat Arwin gemas.
Tibalah mereka di depan sebuah bangunan. Avily turun disusul oleh Arwin yang membuka helm nya. Tadi juga Avily kesal karena Arwin tak membawa helm dua. Katanya sih buat nutup, nutupin muka maksudnya, biar tambah malu aja gitu.
"Waw. Dimana ini?" Takjub Avily. Bangunan minimalis tersebut dihiasi oleh banyak bunga yang bermekaran. Avily segera membuka handphone dan memotret salah satu bunga. Hasilnya sangat cantik karena di latar belakangi oleh matahari senja.
"Udah motretnya, mau masuk ga?" Tawar Arwin. Avily bergegas menghampiri Arwin dan mengangguk sekali.
Arwin membuka pintu rumah tersebut. Sedangkan Avily mengekor dari belakang. Tali tasnya ia pegang erat-erat takutnya akan ada kejutan saat ia masuk ke pintu. Tapi nyatanya, sampai Avily dan Arwin benar-benar masuk ke dalam, tak ada apa-apa. Keculai suara ricuh di atas sana yang mengalihkan perhatian Avily.
"Disini ada orang?" Tanya Avily. Ia terpaksa mengikuti Arwin tetus takutnya ada sesuatu. Arwin pergi ke salah satu ruangan disana. Mungkin dapur, soalnya terdapat kompor listrik, laci, wastafel dan kulkas disana.
Arwin membuka pintu kulkas dan membawa dua kaleng minuman. "Minum dulu," ucap Arwin kemberikan satu kaleng minuman bersoda tersebut.
Avily terima sambil melihat -lihat. Setelha keduanya minum, barulah Avily bisa bertanya. "Ini rumah kamu?"
"Bukan," jawab Arwin. Tiba-tiba dari atas sana terdengar suara.
"Woy Win! Sama siape lu!?"
Orang tersebut berjalan menuruni tangga dan bertos ria dengan Arwin. Avily yang mengekor dari belakang. "Wihh cewek cakep. Bini lo yak?"
"Gue kira lo ngomong sendiri tadi."
Arwin tertawa sambil melirik Avily. "Doain aja, Jar."
Avily mengerut. "Apa sih, Win," tabok Avily dengan senyum malunya. Ia mengikuti panggilan dari lelaki itu.
Lelaki itu menyingkirkan Arwin yang menghalangi pemandanganny. "Eh neng, kenalin, abang Fajar. Member terganteng disini." Ucapnya percaya diri sambil mengulurkan tangan.
Avily menilik -nilik wajah cowok itu. Alisnya tebal, bibirnya kecil dan.. Avily salah fokus dengan tahi lalat di dekat hidung fajar. "Salam kenal-eh!"
Aviky terkejut karena Arwin tiba-tiba menyerobot tangannya yang hendak menyalami Fajar. "Elah bro, posesif banget." Sungut Fajar geli karena kini Arwin merangkul pinggang Avily.
"Yang laen pada kemana?" Tanya Arwin sambil berjalan meninggalkan Fajar. Minuman kalengnya ia minum kembali sambil menunggu jawaban Fajar.
"Noh di atas." Jawab Fajar malas. Cowok itu menuangkan air putih ke dalam gelas. Arwin mengangguk. "Oke, thanks."
Arwin dan Avily menuju lantai dua. Aviky sempat ternganga karena desain lantai dua lebih ke klasik. Banyak alat musik tradisional yang bergantungan di tiap sudut. Arwin membawa Avily ke salah satu ruangan bernuansa modern ala genz.
Bukan ruangan tertutup tapi berhasil membuat Avily terkagum -kagum. Disana terdapat beberapa orang yang sedang bermain game.
"Alah sia bacot, Jaki!"
"Faridanjing!" Seru yang lain.
Avily sempat terkekeh, tapi Arwin segera menghampiri mereka dan melepas headset gaming orang yang di tengah. Seketika ia menoleh mendapati wajah datar Arwin. "Eh, Win. Gue gadenger," nyengirnya.
Reflek tiga orang lainnya ikut menoleh. Posisi mereka yang membelakangi ruangan membuat mereka harus memutar 180 derajat kepala. Orang yang terskhir menoleh itu bertanya tanpa berdosa. "Eh, bro. Darimana aje lu songong amat ma kita-kita."
Farid, Zaki dan Wildan menatap tajam Liam.
'liamnjing!"
' babi bangsat!'
'tolol goblok!'
'sumpah bukan sohib gue.' terakhir adalah jeritan hati FajarSad.
TBC!!
I PURPLE YOU GES💜
Gimana chp empfat nya gess?
Janlup vote comment!!!Tasikmalaya, 15 januari 2023
18:07 wib.💋💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
R' Avily 'A
Genel KurguTiba-tiba saja, sesuatu yang hangat menyentuh kening, hidung terakhir bibir. Bibir mereka saling beradu tanpa ada niatan untuk lebih jauh lagi. Lelaki yang tak dikenali itu menunggu reaksi Avily, sedangkan Avily bingung harua bagaimana. Jantungnya...