Happy reading guys....
***
Hampir setiap sudut resort Aleysia jelajahi, tapi Sean seakan hilang ditelan bumi. Pria itu tak terlihat dimana pun.Meski Aleysia sudah memberanikan diri bertanya pada beberapa orang, termasuk dosen salah satunya. Apa ada yang melihat Sean tapi tetap hasilnya nihil, mereka kompak menjawab tidak melihat pemilik resort itu.
Menghela napas lelah sekaligus frustrasi, Aleysia hampir menyerah. Kakinya serasa mau copot dibuat berlarian ke sana ke mari.
Namun di sisa asa yang Aleysia punya, keajaiban akhirnya datang. Mungkin memang benar kata orang, jika keajaiban akan tiba di titik kepasrahan seseorang.
Bukan keberadaan Sean yang akhirnya dilihat Aleysia. Hanya saja sekarang ia tahu dimana Sean berkat isi pesan singkat dari nomor baru yang masuk di ponselnya.
Tanpa sadar Aleysia menghembuskan napas lega. Dia kembali membaca isi pesan itu agar lebih bisa meyakinkan dirinya.
Cepat temui aku di aula. Sean.
Secepat kilat Aleysia berlari menuju aula yang kebetulan tak jauh dari tempatnya.
Napas Aleysia ngos-ngosan setibanya di pintu masuk. Seketika senyumnya muncul melihat Sean yang berdiri di tengah-tengah aula seakan menyambutnya.
"Sir, anda kemana saja?" Dengan langkah pelan Aleysia menghampiri Sean.
Sean tersenyum, teringat bayangan Aleysia yang berlari ke sana ke mari mencarinya.
"Saya mencari anda ke hampir semua sudut resort tap-" lanjut Aleysia terhenti. Terkejut melihat Sean tiba-tiba berlutut di depannya.
"Sir?" ucapnya penuh tanya.
Sean mengeluarkan sebuket bunga yang cantik dari balik punggungnya. "Aleysia Grethania Franklin, will you be my girlfriend?"
Lama Aleysia tak bisa berkata-kata. Sean mengungkapkan perasaannya. Itu pun dengan persiapan penuh seakan ini sungguhan yang berhasil membuat gadis manapun meleleh.
"Sir anda-"
"Terima bunganya!" Sela Sean pelan.
Tepat di saat Aleysia menerima bunga itu, letusan balon raksasa berisi serpihan kertas berhamburan menghujani mereka.
"Stella di sini," ungkap Sean.
Refleks Aleysia hendak menoleh tapi Sean langsung berdiri dan menangkup wajahnya. "Jangan lihat ke belakang!"
Di antara serpihan kertas yang menghujani mereka. Mata Aleysia tak lepas menatap mata Sean. Dia masih tak menyangka Sean melakukan semua ini.
Sean menyunggihkan senyum lebar, seakan tengah begitu bahagia. Entah sungguhan atau hanya untuk memberi pertunjukkan yang meyakinkan bagi satu-satunya penonton di belakang Aleysia.
Aleysia kembali terkejut saat Sean menariknya ke dalam pelukan. "Kau tidak tahu betapa senangnya aku saat ini, sayang."
Ucapan manis Sean berhasil membuat Aleysia tersenyum geli. Dia abai dan seakan tak masalah Sean memeluknya. Sebab mendapati pria itu begitu sungguh-sungguh mendalami perannya.
Tak hanya sampai di situ, Sean membawa Aleysia berputar hingga kini gadis itu menempati posisi Sean. Dari balik pelukan Sean, Aleysia melihat Stella berdiri mematung di ambang pintu.
"Stella?" ucap Aleysia terkejut hingga senyumnya pudar. Meski sudah tahu fakta itu tapi dia masih terkejut mendapati gadis itu benar ada di sana.
Refleks Sean mengurai pelukannya. Terkejut melihat Stella, meski itu hanya pura-pura. Karena dialah dalang dari kehadiran gadis itu di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entangled Love An Indigo
FantasyBerawal dari sebuah tantangan yang dilakukan untuk menghindarkan sahabatnya dari keterpurukan dan untuk menyelamatkan kelangsungan dalam mencapai tujuannya, Aleysia harus terjebak dalam sebuah ikatan dan pada akhirnya tidak bisa lepas karena terlanj...