Chapter 13 - Dia Menyelamatkanku

130 18 15
                                    

Happy reading guys....

***
"Aleysia, aku menunggu," kata Sean pelan, meski begitu Aleysia masih bisa mendengarnya dengan jelas.

Jantung Aleysia seakan mau berhenti mendengarnya. Tahu benar apa yang dimaksud Sean dengan menunggu adalah menunggunya untuk meminta pria itu menjadi kekasihnya.

Kenyataan itu lagi-lagi membuat Aleysia tidak nyaman di dekat Sean. Aleysia lantas berpindah dari berpegangan pada pegangan kayu bagian kanan ke kiri.

Baru beberapa undakan tangga yang Aleysia lewati tapi dia sudah dikejutkan dengan Sean yang tiba-tiba menariknya, "Aleysia!"

Tarikan Sean pada lengan Aleysia begitu kuat hingga gadis itu tertarik dan masuk ke dalam pelukan Sean. Wajah mereka sangat dekat sampai Sean bisa mendengar suara detak jantung Aleysia yang begitu cepat.

Aleysia tertegun menatap Sean, entah bagaimana pria itu bisa berada dalam 1 undakan tangga yang sama dengannya dan menariknya ke sisi pegangan tangan bagian kanan.

Sean menahan berat badannya hanya dengan satu tangan berpegangan pada pegangan kayu dan tangan lainnya melingkupi tubuh Aleysia.

"Arrgggggghhhhh...." Sesaat kemudian suara teriakan mengejutkan semua orang dan mengalihkan perhatian mereka dari Sean dan Aleysia.

"Toby!" 2 pria yang ada di depan Toby langsung sigap menghampiri dan memegangi Toby yang bertingkah seperti orang kesurupan.

"Sial!" umpat Sean, begitu saja melepaskan Aleysia dan bergegas menghampiri Toby.

"Siapa kau? Keluar dari tubuhnya sekarang!"

"Tidak! Dia telah menghalangi jalanku, aku tidak akan melepaskannya!" Suara Toby berubah, suaranya terdengar menakutkan.

"Keluar sekarang atau kau akan rasakan akibatnya?!" kata Sean datar tapi terdengar penuh ancaman.

"Tidak!!" tegas Toby dan memberontak ingin menyerang Sean.

Ketakutan dan kekhawatiran bercampur jadi satu, itulah yang dirasakan para gadis tak kala suasana semakin caos. Toby yang kesurupan semakin memberontak ingin menyerang Sean.

"Pegang yang kuat!" perintah Sean pada 2 pria yang memegangi Toby.

Sean lantas menyentuh kepala Toby. "Keluar! dan jangan sekali-kali mengganggu kami!" tegasnya.

Merasakan energi yang kuat dalam diri Sean, mau tidak mau jin itu menyerah dan keluar dari tubuh Toby, dia tidak sanggup jika harus menghadapi Sean.

Tubuh Toby menjadi lemas, tapi kesadaran masih ada padanya saat melihat Sean di depannya. "Sir,"

"Kau baik-baik saja?" tanya Sean dan Toby mengangguk dengan lemas.

"Tolong, air!" Seseorang lantas memberikan air pada Toby sedangkan Sean mulai memfokuskan perhatiannya pada mahasiswa yang dipandunya.

"Dengarkan aku baik-baik! Jangan sekali-kali berjalan di sebelah kiri, akan lebih baik jika kalian meluruskan langkah dengan teman di depan kalian. Dan jangan biarkan pikiran kalian kosong! Itu berbahaya."

Beberapa gadis masih terlihat syok atas kejadian tadi sedangkan yang lain sudah terlihat lebih tenang.

"Apa kalian mengerti?"

"Ya, sir," jawab mahasiswa dan mahasiswi kompak.

Aleysia masih bertahan di posisinya, matanya tidak lepas dari Sean. Bahkan saat Sean mendapatinya sedang melihat pria itu, Aleysia tidak beranjak darinya.

Kesadaran akan Sean yang telah menyelamatkannya membuat Aleysia seperti itu. Ya, bukan tidak mungkin kejadian yang menimpa Toby bisa menimpa dirinya jika saja Sean tidak langsung menarik lengannya tadi.

Entangled Love An IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang