Aether yang dibangunkan dengan mood buruk, membaca satu persatu komentar para netizen yang mengkritiknya dengan berbagai macam makian dan doa yang tidak relevan. "Aku ingin bertanya kepada kalian berdua."
Pelayan muda dan Dimas berdiri diam di belakang Aether yang sudah duduk di sofa santai kamarnya. "Jadi, apakah aku sudah merugikan para netizen ini di masa lalu?"
Pelayan muda menjawab dengan percaya diri. "Tidak, anda tidak pernah mengganggu mereka, tapi mereka memang suka menghina anda di media sosial. Itu sebabnya anda jarang membuka media sosial, anda juga suka menghina mereka tapi tidak menuliskannya di media sosial, karena takut berpengaruh terhadap citra Presiden."
"Begitu ya, ternyata dulu di masa lalu dia anak penurut."
"Ya?"
Aether menyerahkan IPAD ke Dimas. "Kamu paling ahli tentang ini bukan? SS semua yang menghina aku, bahkan menyumpahi aku. Sekalian saja aku menjadi orang jahat, bukan?"
Dimas tidak setuju. "Bagaimana jika mereka balik menuntut anda karena telah membungkam mereka?"
"Yang Presiden itu Ayahku, bukan aku," jawab Aether sambil menguap. "Hari ini teman Ibu pasti sedang sibuk bersama anak-anaknya, aku mau seharian tidur- jangan ganggu aku kecuali waktunya makan siang. Bangunkan aku."
Dimas tidak berani membantah ketika melihat Aether sudah merebahkan diri di atas tempat tidur, dia melirik pelayan muda yang sudah mulai membersihkan kamar Aether tanpa mengganggu sang majikan.
Dimas merasa pekerjaannya menjadi pelayan merasa sia-sia karena tugasnya tidak sesuai dengan yang dilakukan kelompok Balin selama ini, hanya saja jika dia tidak mendapatkan uang sama sekali- bagaimana nasib orang-orang yang bergantung pada kelompoknya?
Benar, Balin tidak boleh hancur dan harus bangkit kembali. Mungkin dengan menjadi pelayan dari anak presiden, dia bisa mendapatkan koneksi kembali untuk membangkitkan Balin.
Pelayan muda yang melihat Dimas sudah duduk di dekat tempat tidur Aether, di lantai. Menatap iri pelayan baru itu, namun tidak berani menegurnya karena sudah diberitahu oleh kepala pelayan untuk menjaga sikap.
Tuan muda yang memilih pelayan itu, jadi jangan sekali pun menunjukkan rasa iri. Seharusnya kamu bersyukur, karena tuan muda masih pertahankan kamu disaat semua pelayan yang melecehkan Tuan muda di masa lalu dikeluarkan.
Pelayan muda kembali bekerja dan berusaha menepis rasa iri-nya, dia harus mendapatkan uang untuk bertahan hidup, perasaan iri tidak akan menghasilkan apa pun.
Dimas yang mulai berselancar di media sosial, mulai mengambil screen shot para haters, lalu mulai coba membuat sebuah postingan yang disuruh oleh Aether.
Hallo, saya adalah pelayan yang sudah dipecat dari keluarga Kailash karena masalah bullying.
Dimas mencari kalimat yang pas, lalu coba meniru thread yang dibuat si haters ini.
Di sini saya mau speak up terkait bullying yang dilakukan oleh anak-anak haram Presiden terhadap anak sah, seperti yang kalian tahu- siapa anak sahnya.
The Rebel Prince merupakan anak emas Presiden? Bullshit! Semua itu adalah kebohongan! Kalau memang dia anak emas, kenapa dia tidak di bawa masuk partai politik dan melakukan sesuatu yang berguna, dari pada hanya membuang waktu sia-sia?
Ya, saya tahu Aether sudah dewasa dan harusnya bisa berpikir cerdas mana yang terbaik untuknya. Masalahnya, jika tidak ada yang beritahu selama ini dia berbuat kesalahan, apakah dia harus tetap disalahkan?
Kenapa saya menuliskan kata bullying di sini? Percaya atau tidak percaya, selama saya bekerja di rumah Kailash, yang berkuasa adalah anak-anak haram dan wanita simpanan. Lalu di mana sang Ibu? Tentu saja, Ibunya bekerja mati-matian untuk membantu semua kegiatan politik sang suami. Lalu kenapa beliau tidak muncul sama sekali saat Presiden melakukan semua kegiatan politik? Kenapa malah Danti yang terus menerus muncul?
Ya, itu tadi. Mereka merasa berkuasa. Jika kalian tidak percaya, coba saja lihat kondisi sekarang. Presiden dan lainnya dari dulu tidak ada yang membela atau menutupi kasus Aether, padahal dia selalu digemborkan sebagai anak emas, lalu para anggota partai politik yang terhormat malah menyerang anak dari teman politiknya, tapi malah menyanjung anak haram yang notabene dianggap sebagai BUKAN anak emas.
Jadi, siapakah anak emas di sini?
Dimas kembali membaca satu persatu kalimat yang ditulisnya, memastikan tidak ada yang kurang atau pun berlebihan. Diakhiri dengan sebuah pertanyaan yang akan membuat netizen Indonesia berpikir, apakah benar adanya berita itu?
Dimas melirik tempat tidur, Aether sudah tertidur pulas. Dia ingin melihat apakah taruhan yang dibuat Aether benar adanya. Apakah Presiden masih melindungi Alvin lalu mengorbankan Aether? Atau malah sebaliknya?
Apa pun itu, mungkin akan menarik di masa depan dan Dimas bisa mengambil peran di sela kekacauan yang sudah dibuat Aether, hal ini mengingatkannya pada si bos yang cerdas dan mampu mengambil kesimpulan dengan cepat, atasannya yang sekarang memang terlihat cerdas, namun kesannya terlihat lambat karena tidak langsung memotong atau pun menyerang para musuhnya.
Netizen yang membaca thread buatan Dimas sontak mulai mengeluarkan komentar.
'Benar juga yang dikatakannya, selama ini Aether tidak sekali pun terlihat dilindungi, bahkan kesannya tidak ada yang peduli dengan si anak bermasalah. Padahal normalnya orang tua yang memanjakan, ya melakukan apa pun yang mereka bisa untuk melindungi anak emas-nya.'
'Apa pun yang dilakukan anak pejabat, tidak ada hubungannya dengan kehidupan miskin kita hahahaha-'
'Memang benar, tapi bukankah itu aneh- kenapa bisa seorang pelayan bicara baru sekarang? Kenapa tiba-tiba speak up seperti ini? Apakah dia ingin melindungi si A ini?'
Dimas menyipitkan kedua mata lalu melihat akun yang mempertanyakan thread miliknya, akun itu baru menetas. Lalu dia mengeluarkan laptop dari dalam tas, yang diletakkan di dekat pintu kamar Aether. Kalau tidak salah, dirinya masuk ke grup freelance. Dia sudah lama masuk ke dalam grup ini untuk mendapatkan informasi ke dalam grup Balin, jauh sebelum bosnya meninggal.
Ada satu orang di dalam grup yang menyebarkan permintaan klien, tentang menjelekkan Aether. Komentar apa pun yang terlihat bagus untuk citra Aether Kailash, harus dibanting serendah mungkin, bayarannya satu dollar per komen jika hari itu citranya hancur.
Dimas tidak menyangka bisa menemukan emas di tempat galian yang penuh berlumpur seperti ini, rupanya ada seseorang yang berani membeli netizen, menjijikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA PANGERAN MAFIA
ActionAether tumbuh di kota belakang dan berhasil membangun kelompok mafia terkenal, suatu hari dia ditembak oleh orang tak dikenal dan mati. Tak disangka Tuhan memberikan kesempatan hidup sekali lagi dan menjadi anak Presiden yang tidak berguna, yang dis...