DUA PULUH DELAPAN

32 8 0
                                    

Video Aether membunuh penculik hewan dengan cepat menjadi viral di media sosial. Beberapa orang memuji Aether atas tindakannya, sementara yang lain mengutuk karena main hakim sendiri.

Politisi dan pendukung presiden dengan cepat ikut-ikutan. Beberapa politisi menggunakan Aether sebagai contoh mengapa mereka keras terhadap kejahatan, sementara yang lain menggunakannya untuk menyerang lawan mereka.

Video-video Aether juga memicu perdebatan tentang hak-hak hewan. Beberapa orang berpendapat bahwa Aether adalah pahlawan untuk melindungi hewan, sementara yang lain berpendapat bahwa dia adalah seorang main hakim sendiri yang melanggar hukum.

Perdebatan tentang Aether kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu. Namun, satu hal yang pasti, Aether telah menjadi simbol harapan bagi banyak orang yang peduli terhadap kesejahteraan hewan.

Dimas yang mengawasi media sosial, membaca komentar satu persatu. Ketika Aether sudah duduk santai di kamarnya, setelah kekacauan itu- Helena menjadi trauma dan sangat melindungi kedua anjingya. Selena dan Asher berkali-kali mengucapkan terima kasih dan rasa syukur kepada Aether.

Aktivis hak hewan menulis status di media sosial. "Aether adalah pahlawan! Dia menyelamatkan hewan dari orang yang kejam dan kasar."

Penentang hak-hak hewan tidak setuju serta menolak pujian untuk Aether. "Aether adalah seorang main hakim sendiri! Dia melanggar hukum dan main hakim sendiri."

Politisi yang setuju dengan tindakan Aether, menuliskan komentarnya. "Aether adalah simbol sikap keras kami terhadap kejahatan. Kami tidak akan mentolerir kekejaman terhadap hewan."

Politisi oposisi yang sedari awal tidak menyukai kehadiran Aether membalas. "Aether berbahaya bagi masyarakat kita. Dia adalah seorang main hakim sendiri yang melanggar hukum."

Perdebatan tentang Aether kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu. Namun, satu hal yang pasti: Aether telah menjadi simbol harapan bagi banyak orang yang peduli terhadap kesejahteraan hewan.

Aether puas dengan reaksi orang tentang dirinya. Dia tahu bahwa akan ada pro dan kontra atas tindakannya, tetapi dia yakin bahwa dia melakukan hal yang benar.

Pro dari tindakan Aether adalah dia menyelamatkan hewan dari orang yang kejam dan kasar. Dia juga mengirimkan pesan kepada masyarakat Indonesia bahwa kekejaman terhadap hewan tidak akan ditoleransi. Penculikan sama saja memiliki niat untuk membunuh.

Kontra dari tindakan Aether adalah dia melanggar hukum dan mengambil hukum ke tangannya sendiri. Dia juga menempatkan dirinya dalam bahaya dengan menghadapi penculik hewan.

Demi mendapatkan suara. Kejam memang, tapi inilah dunia politik. Toh, buat apa peduli dengan nyawa seorang penculik?

Dimas menghela napas panjang. "Anda tidak bisa tenang begitu saja, masih ada organisasi Hak Asasi Manusia yang selalu kontra dengan pemerintah, anda mungkin sasaran empuk mereka."

"Aku tidak peduli."

"Tuan muda."

"Mau mereka mengatakan apa pun di depan publik, aku tidak akan peduli. Yang penting aku mendapatkan suara dari para pecinta hewan."

Pelayan muda yang mendengar itu, tanpa sadar menggumam. "Bukankah itu sangat kotor?"

Dimas menoleh ke pelayan muda yang berdiri di sampingnya, melotot marah karena kelepasan.

Pelayan muda yang baru menyadarinya, langsung menutup mulut dan meminta maaf. "Maafkan saya, saya tidak bermaksud-"

"Yah, memang semua yang aku lakukan sangat kotor. Aku tidak peduli," sahut Aether dengan santai. "Selama mereka tahu satu kebaikan aku, tidak akan menjadi masalah."

Benar saja, tidak lama video itu muncul. Orang-orang organisasi HAM melaporkan Aether ke polisi atas dugaan pembunuhan dan diumumkan ke media keesokan harinya.

"Kami sangat menyayangkan dengan tindakan Aether yang sudah membunuh orang seenaknya sendiri, jika korban memang berbuat salah- seharusnya hanya dikejar dan dilaporkan ke polisi. Bukannya dibunuh hanya karena berdasarkan korban membawa seekor anjing!"

Pernyataan aktivis itu membuat marah pecinta anjing di Indonesia.

'Aether sudah melakukan hal yang tepat, coba bayangkan berapa banyak anjing-anjing peliharaan diculik dan dibunuh, hanya untuk menjadi makanan orang-orang rakus?'

'Memang membunuh bukan solusi yang tepat, tapi hal ini bisa menimbulkan efek jera bagi pengepul anjing!'

'Jika tidak ingin dilukai, tolong jangan menculik anjing peliharaan orang-orang.'

Namun, ada juga yang kontra dengan para pecinta anjing dan setuju dengan pendapat organisasi HAM dan mengeluarkan makian serta tuduhan ke Aether, bahkan video aib masa lalu dipasang.

'Aether bukan contoh yang baik, kita mengenalnya sebagai The Rebel Prince. Dia pangeran tidak berguna yang bertindak sesuka hatinya, bagaimana bisa membiarkan dia berkeliaran dan melakukan kejahatan hanya karena menculik seekor anjing? Apakah ada undang-undang hukuman mati untuk penculik anjing?'

'Aku rasa tidak ada, fix Aether main hakim.'

'Hanya karena menculik seekor anjing, bukan berarti korban bisa dibunuh begitu saja.'

Tidak hanya warga biasa yang mengeluarkan komentar, namun juga para politikus oposisi.

'Aether suka melakukan hal buruk, dan diperparah membunuh manusia di depan umum. Aku rasa dia sudah kehilangan akal, bagaimana bisa Presiden diam saja membiarkan anaknya melakukan hal berbahaya di luar?'

'Yang dia lakukan itu sangat berbahaya, terlepas mau dia menjadi pahlawan kesiangan- dia tetap menjadi seorang pembunuh, sangat berbahaya jika dia berbaur di masyarakat, takutnya akan menimbulkan korban baru.'

Dan berbagai komentar ngawur lainnya, sehingga membuat Asher tidak tahan lagi dan mulai mengeluarkan komentar untuk membela Aether. Tentu saja, Asher memasangnya di media Inggris.

Terima kasih kepada Aether Kailash, yang sudah menyelamatkan putri saya. Jika kami kehilangan ANJING PENUNTUN! Entah apa yang harus saya lakukan. Saya tidak menyangka bahwa masyarakat Indonesia lebih membela penculik anjing dari pada penolong anak saya dan bahkan memakinya tanpa tahu keadaan aslinya. Putri tertua saya dilahirkan tidak bisa melihat dan hanya bergantung pada anjingnya, tapi ternyata memang Indonesia tidak aman untuk seekor ANJING PENUNTUN yang hampir saja dijadikan makanan.

Asher menyalahkan masyarakat Indonesia yang membenci Aether, namun dia tidak menduga bahwa akan ada banyak netizen Indonesia yang mengeluarkan sumpah serapah kepada dirinya dan juga media sosial berita Inggris.

Asher menjadi bingung dan menatap Julia yang hanya minum teh dengan tenang.

Julia menatap sedih Asher sambil menghela napas panjang. "Sudah aku bilang, percuma mendebat orang-orang seperti mereka, jangan terkejut jika mereka ditangkap dan hanya mengeluarkan cerita sedih, mereka yang berkomentar jahat- tidak punya otak sama sekali."

Selena menatap cemas suaminya. "Jangan diperpanjang, memberikan belaan seperti itu sudah lebih dari cukup."

Asher menuruti perkataan istrinya dan tidak memperpanjangnya.

Julia berkata dengan nada malas. "Anak itu pasti senang dengan situasi sekarang."

KEMBALINYA PANGERAN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang