Distance 15

692 70 24
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

.


Jimin tidak ingat sudah berapa lama dirinya menghabiskan waktu dengan melamun sembari memandang langit melalui jendela kaca didalam ruang kelasnya. Yang jelas, ruang kelas yang beberapa waktu lalu hanya diisi oleh dirinya sendiri, kini telah ramai dengan suara canda tawa para murid yang mulai berdatangan.

"Jimin?"

Sebuah suara panggilan dari seorang murid perempuan berhasil mengalihkan perhatian Jimin.

"Ya? Ada perlu apa?"

"Maaf mengganggu waktumu. Tapi ini mejaku."

"Ah maafkan aku Nayeon-ah." Jimin menggaruk belakang kepalanya kikuk.

"Tapi, bisakah kita bertukar tempat duduk? Mataku sedikit bermasalah. Aku tidak bisa melihat dengan jelas kalau harus duduk disana."

"Begitu ya. Baiklah."

"Terima kasih banyak."

"Tidak masalah."

Jimin tidak berbohong. Selain karena untuk menghindari Taehyung, keadaan matanya memang sedikit menurun akhir-akhir ini.

Jimin kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela mengabaikan suasana didalam kelasnya yang semakin ramai dan juga mengabaikan satu-satunya orang yang sejak tadi memandang sendu dari bangku pojok belakang.

Taehyung, hanya mampu menghela nafas berat melihat sosok sahabat yang kini tengah berusaha menjauhinya. Namun Taehyung memaklumi perilaku Jimin terhadap dirinya, Jimin pasti merasa begitu kecewa atas apa yang telah dirinya dan Seokjin sembunyikan selama bertahun-tahun.

🖤

Beberapa hari telah berlalu, dan tidak ada perubahan sama sekali. Keduanya tetap diam. Namun bukan berarti Taehyung tidak pernah memperhatikan Jimin. Taehyung selalu berada dibelakang Jimin, mengawasi sahabatnya itu dari kejauhan. Terlebih pagi tadi Taehyung memergoki Jimin yang tengah membersihkan hidungnya yang kembali mimisan. Taehyung tentu sangat khawatir, tapi untuk sekarang Taehyung tidak dapat melakukan apapun. Dirinya belum berani untuk merengkuh sahabatnya kembali.

Jimin sendiri juga menyadari bahwa Taehyung selalu mengawasinya. Taehyung akan pergi makan siang di kantin bila dia pun beranjak kesana. Begitupun bila Jimin hanya ingin merebahkan kepalanya di dalam kelas, maka Taehyung pun tidak akan beranjak dan akan berpura-pura menyibukkan dirinya dengan alasan mengerjakan tugas. Padahal Taehyung adalah orang paling pemalas bila itu menyangkut tentang tugas sekolah.

Apa yang dilakukan oleh Taehyung terlalu terlihat jelas. Maka mau tidak mau, Jimin membiarkannya saja dan berpura-pura tidak mengetahuinya.

Mereka berdua sama-sama kesepian, sama-sama merindukan satu sama lain. Namun keduanya takut untuk memulai terlebih dahulu. Takut bila nanti akan melukai satu sama lain.

***

"Pagi Jim!"

'Pranngggg!!!'

"Jangan bergerak! Tetap ditempatmu!"

Seokjin berseru panik manakala mangkuk berisikan sup panas yang dipegang Jimin, terjatuh dan pecah berserakan dibawah kaki sang adik.

Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang