Distance 4

1.4K 116 15
                                    

Seorang bocah laki-laki kecil berusia lima tahun, melangkah dengan gembira dengan digandeng sang ibu sepulang dari sekolah sore ini. Bagaimana dia tidak gembira, untuk kali pertama setelah dia masuk bangku sekolah, baru kali ini sang ibu datang menjemputnya.

Ibunya kali ini terlihat begitu cantik. Dengan rambut hitam panjang yang di gerai, serta mengenakan dress selutut berwarna merah muda. Bukan hanya itu saja yang membuat sang ibu terlihat teramat cantik, melainkan senyum merekah dari bibir merah wanita tersebut yang membuatnya semakin terlihat cantik. Sebuah senyum yang untuk kali pertama dilihat oleh anak kecil tersebut.

Sesampainya di rumah, sang ibu kemudian membawa sang anak menuju dapur. Sang ibu menarik sebuah kursi, meminta putranya untuk duduk menunggu disana sementara dirinya menyiapkan makanan.

Wanita tiga puluh lima tahun tahun tersebut tersenyum sembari mengusap lembut surai hitam putranya, kemudian berkata. "Kookie duduk yang tenang disini, ibu akan membuatkan makanan yang enak untuk Kookie."

Anak yang dipanggil Kookie tersebut mengangguk dengan patuh sembari tersenyum lebar.

Sungguh tidak ada yang dapat menggambarkan seperti apa perasaan bahagia anak itu sekarang. Rasanya seratus kali lebih bahagia dibandingkan mendapat satu cup besar es krim dari Yoongi saat dia mendapatkan nilai seratus dalam pelajaran matematika.

Sang ibu yang tidak pernah dia lihat karena mengurung diri didalam kamar kini sedang berada dihadapanya tengah memasakan untuknya. Bahkan ini bisa dikatakan kali pertama Jungkook melihat wajah cantik ibunya.

Bocah lima tahun tersebut lupa kapan terakhir kali dia melihat sosok wanita yang sudah melahirkannya. Atau mungkin memang ini kali pertama Jungkook melihatnya. Karena setahu Jungkook, wanita yang berstatus sebagai ibunya selama ini hanya menghabiskan hari-harinya didalam kamar yang terkunci rapat. Dan tidak jarang pula dirinya mendengar isak tangis bahkan teriakan dari kamar tersebut sehingga membuat Jungkook takut untuk mendekat bahkan sekedar memanggil sang ibu dari luar kamar.

Yoongi pun sering mewanti-wanti Jungkook untuk tidak mendekati kamar ibu mereka.

Mengingat Yoongi, Jungkook jadi berfikir. Bagaimana caranya sang kakak yang kini masih berusia sebelas tahun itu membesarkannya hingga dia tumbuh sebaik ini. Bahkan Yoongi mampu menuruti apapun kemauannya asalkan dengan satu syarat, sebuah nilai seratus. Dan Jungkook tidak pernah keberatan akan hal itu.

Jungkook hanya masih terlalu kecil untuk memahami seperti apa kisah hidup keluarga mereka. Dan Yoongi pun tidak ingin susah payah menjelaskan dan memilah-milah kata yang mudah dimengerti adiknya.

Yoongi hanya mengatakan, Jungkook harus belajar yang rajin biar menjadi orang hebat seperti ayah kelak.

Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang