.
.
.
.
.
.Seventeen - Rock With You
.
.
.
.
.
.Happy reading💫
Setelah perjalanan panjang yang penuh tantangan dan kelelahan, Daisy dan Cassandra akhirnya tiba di depan rumah Daisy. Perjalanan mereka dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang membuat keduanya merasa seperti melintasi dunia lain—bercampur antara kelelahan fisik dan kegembiraan menyelesaikan petualangan mereka. Namun, begitu mereka tiba di depan pintu rumah, perasaan hangat dan nyaman segera menyelimuti hati mereka. Di balik pintu itu, rumah Daisy selalu menawarkan kedamaian dan rasa aman yang dirindukan setelah hari yang panjang.
Begitu pintu terbuka, suasana rumah menyambut mereka dengan kehangatan dan keakraban. Lampu-lampu di ruang tamu bersinar lembut, menciptakan suasana yang begitu nyaman dan mengundang. Rumah ini bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga tempat di mana cerita hidup keluarga Daisy terjalin erat. Dinding-dindingnya dihiasi foto-foto keluarga yang merekam momen-momen bahagia mereka, dan setiap perabotan di dalamnya menyimpan kenangan indah yang telah mereka lewati bersama.
Aroma masakan lezat segera menyeruak dari dapur, membuat perut mereka yang tadinya lelah mendadak terbangun kembali, menagih isi. Dari ruang tamu, suara ceria Bunda Daisy, Isna, terdengar. Wanita paruh baya dengan senyum tulusnya itu selalu menjadi pusat kehangatan di rumah ini, menyambut siapa pun yang datang dengan penuh kasih sayang.
"Bunda, aku pulang!" seru Daisy sambil meletakkan tasnya di sofa.
Isna muncul dari dapur dengan celemek yang masih melingkar di pinggangnya. Senyumannya merekah begitu melihat kedua anak muda itu. "Daisy, Cassandra! Ayo, sini masuk, makan dulu. Bunda udah masak banyak lho."
Cassandra, dengan semangat yang tak pernah hilang meskipun sudah lelah, menyambut Isna seolah-olah wanita itu adalah bundanya sendiri. "Bunda! Cassandra anak kesayanganmu datang!" serunya sambil berlari memeluk Isna.
Isna tertawa lembut sambil mengusap rambut Cassandra. "Iya, iya, Bunda juga kangen sama kamu. Yuk, makan dulu. Kalian pasti capek dan lapar setelah perjalanan panjang."
Namun, Cassandra menahan langkahnya sejenak. "Nanti aja deh, Bun. Tunggu Daisy sama ayah, biar makan bareng. Aku mandi dulu ya, keringetan banget nih," katanya sambil melirik Daisy yang tampak lelah.
Daisy mengangguk setuju. Setelah perjalanan panjang, mandi adalah hal pertama yang terlintas di pikirannya. "Iya, Bun. Aku juga mau bersih-bersih dulu," katanya sambil berjalan menuju kamarnya, diikuti oleh Cassandra.
Visual dapur di rumah Daisy :
Visual meja makan + ruang tamu di rumah Daisy :
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕀 𝕃𝕆𝕍𝔼 𝕄𝕐 𝔼ℕ𝔼𝕄𝕐
Teen Fiction[END] Terdapat bahasa kasar‼️ "Dalam cerita yang memperlihatkan dinamika antara benci dan cinta, kita menyaksikan transformasi dari kekakuan menjadi kelembutan, dari kegelapan menjadi cahaya. Peristiwa mendalam menjadi pemicu perubahan dramatis, men...