CHAPTER 11

179 26 0
                                    

Happy reading, feel free to vomment for my boosters <3



~Soul That You Save~

Taeyong kini kembali berada di kamar hotelnya. Jisoo yang merasa bersalah karena pria itu terus terseret dalam masalahnya memaksa Taeyong untuk kembali ke hotel tempatnya menginap. Jisoo berhasil meyakinkan pria itu bahwa Jisoo tidak akan lengah lagi ataupun melukai dirinya sendiri.

Saat kemarin aku mencoba bunuh diri itu adalah kesalahan. Kali ini aku tak akan terprovokasi dengan ucapan Lee Nayoung. Aku akan memesan tiket ke Korea besok pagi. Aku akan menjaga diriku. Bagaimanapun terimakasih atas segala bantuanmu, Taeyong-ssi. Aku sangat menghargainya.”

Pada akhirnya Taeyong hanya bisa mempercayai perkataan Jisoo dan memutuskan untuk kembali ke tempatnya. Tentu saja besok ia akan memastikan Jisoo pulang ke Korea dengan mata kepalanya sendiri. Tapi kali ini ada yang harus ia lakukan untuk mengetahui kelemahan Nayoung itu.

“Jinyoung, aku ingin meminta segala informasi yang kau ketahui tentang kepribadian Jisoo yang bernama Lee Nayoung.” Untuk mendapatkan informasi itu, Jinyoung sebagai psikiater yang menangani Jisoo jelas mengetahui semuanya.

“Kau sudah bertemu dengan Lee Nayoung? Lalu bagaimana dengan Jisoo?” Di sebrang sana Jinyoung terdengar cukup kaget mendapati fakta bahwa kepribadian Jisoo perlahan mulai bangkit kembali. Bahkan Nayoung sang kepribadian superior juga mulai bertindak.

“Iya aku sudah bertemu dengannya, ada banyak hal yang terjadi, aku akan menceritakannya padamu...” Taeyong kemudian menceritakan berbagai hal yang terjadi belakangan ini terhadap Jisoo. Dimulai dari kemunculan Nayoung tempo hari di rumah sakit, percobaan bunuh diri Jisoo hingga insiden percobaan bunuh diri tadi malam, dengan beberapa hal yang Taeyong rahasiakan-seperti menginap di apartemen Jisoo-. Taeyong tahu sahabatnya itu mencintai Jisoo, menceritakan hal-hal yang tidak perlu hanya akan membuat kesalahpahaman yang tidak penting.

“Jisoo benar-benar harus segera melaksanakan prosedur terapinya.” Jinyoung bergumam di sebrang sana. “Tapi syukurlah Jisoo akan segera ke Korea besok. Tapi Taeyong, maaf aku tidak bisa membagikan informasi pasien padamu. Aku tahu niatmu baik, tapi tetap saja itu menyalahi prosedur.”

“Kita harus mengetahui rencana Nayoung, Jinyoung. Ia diam bukan tanpa alasan, pasti ia sudah merencanakan sesuatu yang akan mencelakai Jisoo.” Taeyong bersikeras, ia tidak bisa hanya berdiam diri menunggu Nayoung menjalankan segala rencananya, ia harus melakukan sesuatu untuk menghentikan Nayoung bertindak.

“Taeyong, tenang saja. Segera setelah Jisoo tiba ke Korea, aku akan langsung melaksanakan prosedur terapi kepadanya. Jisoo akan ditangani oleh orang-orang yang ahli, ia akan baik-baik saja.” Jinyoung dengan sabar menjelaskan kepada sahabatnya itu. “Aku mengerti kekhawatiranmu, aku juga sangat khawatir. Tapi percayalah, Jisoo akan baik-baik saja, ia akan mendapat perawatan yang tepat.”
Taeyong menghela nafas kasar, ia ingin sekali mempercayainya, tapi entah mengapa perasaan khawatir itu tetap saja menggangunya.

“Kau tahu Nayoung mengatakan akulah yang akan menyerahkan Jisoo kepadanya.” Taeyong berucap lirih. “Sejujurnya aku sangat takut, Jinyoung. Apa maksud perkataan Nayoung? Apa hubunganku dengan Jisoo? Apa aku benar-benar akan melenyapkan Jisoo? Semua itu membuatku takut.”

Taeyong meremas rambut coklatnya frustasi. Bagaimanapun ancaman Lee Nayoung tak bisa dianggap angin lalu. Wanita itu terlalu percaya diri. Entah apa rencananya. Namun Taeyong tahu Lee Nayoung sangat yakin rencananya itu akan berjalan lancar.

SOUL THAT YOU SAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang