CHAPTER 31

129 27 5
                                    

Happy reading, feel free to vomment for my boosters, luv <33





~Soul That You Save~




Desa Heedong, Surak

Taeyong akhirnya sampai di desa tempat Jisoo tinggal setelah melewati perjalanan hampir 4 jam dari ibu kota Seoul. Papan nama desa itu masih persis seperti gambar di ponselnya namun sudah memudar. Begitu Taeyong memasuki area desa, sudah banyak perubahan terhadap desa ini dibanding dengan gambar-gambar desa di internet beberapa tahun kebelakang. Sudah ada beberapa toko yang berjejer mengisi kekosongan lahan. Ada supermarket yang cukup terkenal dibangun disana. Semuanya terlihat lebih maju, banyak masyarakat berlalu lalang dan kendaraan. Keadaan desa sudah sangat berubah.

Tujuan Taeyong saat ini adalah alamat rumah Jisoo saat tinggal di desa. Walaupun sudah banyak perubahan, Taeyong sangat berharap setidaknya kawasan tempat tinggal Jisoo masih menyisakan petunjuk-petunjuk yang ia cari, baik itu warga desa asli yang masih mengingat kejadiaan ataupun rumah Jisoo. Gadis itu mengatakan jika ia tak pernah lagi datang ke desa tempat tinggal sejak terakhir kali diawal-awal ia mengetahui ibunya telah meninggal, jadi Jisoo sama sekali tak tahu kondisi tempat tinggalnya itu saat ini.

“Rumah ini..”

Taeyong memberhentikan mobilnya di depan rumah kecil yang sudah lapuk dan ditumbuhi rumput liar yang sangat tinggi seolah tak pernah diurus. Ini adalah rumah Jisoo, tak salah lagi. Rumah yang tak terurus karena sudah ditinggalkan pemiliknya, rumah itu masih berdiri walaupun di samping dan di depan kawasan rumah telah dipenuhi dengan rumah-rumah yang lebih baik dan juga toko-toko. Rumah Jisoo satu-satunya rumah yang terlihat tak mengalami perkembangan apapun di desa ini, masih berdiri dengan keadaan yang menyedihkan.

Taeyong turun dari mobilnya, ia melangkah semakin dekat ke dalam rumah itu. Ada pagar kayu lapuk yang menutupi pekarangan rumah. Namun saking lapuknya, dengan hanya sentuhan ringan dari Taeyong, pagar kayu itu terjatuh begitu saja. Pria itu memberanikan diri melangkah ke dalam pekarangan rumah yang ditumbuhi rumput liar yang bahkan sudah menghampiri tinggi pinggang Taeyong. Entah apa yang pria itu akan temukan dalam rumah lapuk ini, namun ia bertekad untuk mencari tahu dengan cermat. Petunjuk sekecil apapun yang terlewat dari pemeriksaan kepolisian akan sangat membantu.

“Apa yang anda lakukan?”

Suara seorang perempuan menghentikan langkah Taeyong.

~~~ 

“Kau gugup, Jisoo?”

Jinyoung tersenyum lembut kepada sang gadis. Saat ini Jisoo sudah siap untuk proses hipnoterapi pertamanya. Ia sudah berada dalam suatu ruangan steril namun terasa hangat dengan ornamen kayu dan wewangian kayu yang khas. Saat ini Jisoo terduduk setengah terbaring di atas sofa panjang untuk pasien dengan Jinyoung yang duduk di sampingnya.

“Sedikit, oppa.” Jisoo membalas senyum pria itu. “Tapi aku akan berusaha sebaik mungkin.”

Proses hipnoterapi ini akan mempertemukan Jisoo dengan kepribadian-kepribadiannya yang lain dalam alam bawah sadarnya. Disaat itu, Jisoo harus melenyapkan -seperti membunuh- kepribadiannya. Proses hipnoterapi ini membutuhkan tenaga dan kewarasan seorang Kim Jisoo agar tidak ada kesalahan yang justru akan melenyapkan kepribadian asli. Profesor Song awalnya selalu menolak proses hipnoterapi ini dikarenakan tingginya resiko kehilangan kepribadian asli begitu para kepribadian bertemu dalam alam bawa sadar Jisoo, namun seiring berjalannya waktu pun segala informasi dan pembelajaran yang dilakukan Jinyoung untuk mempersiapkan proses pemusnahan kepribadian melalui hipnoterapi, akhirnya hari ini juga proses itu dapat dilaksanakan. Tentu saja Jinyoung harus sangat berhati-hati dalam prosesnya.

SOUL THAT YOU SAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang