Happy reading, feel free to vomment for my boosters, and dont forget to check my tiktok acc for jisyong edits, luv <3
~Soul That You Save~
Akhirnya mereka sampai juga di Seoul saat fajar telah tiba. Taeyong sudah mengambil barang-barang mereka di bagasi dan siap mengantar Jisoo yang saat ini masih dikuasai kepribadian Nari kepada Jinyoung. Semakin cepat Jisoo bertemu dengan pria itu semakin cepat Jisoo mendapat penangan.
Kini mereka berjalan sambil bergandengan tangan menuju area luar bandara Incheon untuk mencari taxi. Taeyong sesekali melirik Nari yang begitu polos dan menurut untuk ikut. Pria itu tanpa sadar menyembunyikan senyum getirnya, mungkin ini adalah pertemuan pertama dan terakhirnya dengan Nari. Ketika Jisoo telah melakukan psikoterapinya, maka semua kepribadian itu akan menghilang. Jisoo akan hidup bahagia namun harus mengorbankan jiwa Kim Nari si anak kecil polos yang manis.
“Paman..” Nari tiba-tiba saja terdiam tak bergeming. Membuat langkah mereka terhenti. “Kita ada di Seoul?” Nari melihat tulisan-tulisan hangeul itu. "Kita akan ke Gunung Surak? Nari tak ingin kesana, paman!”
“Bagaimana bisa Nari tahu Gunung Surak?” Air muka pria itu berubah tegang. “Nari tahu kejadian di sana?”
“Nari tak ingin kesana, paman..” Gadis itu sudah menangis tersedu-sedu, nafasnya terputus-putus menahan kepanikan luar biasa. “Paman, jangan.bawa..Nari..kesana.”
“Nari, tenanglah.” Taeyong menggenggam kedua sisi wajah gadis itu agar fokus melihatnya. Hati pria itu terasa teriris melihat tangis putus asa gadis di hadapannya ini. “Nari, paman tidak akan membawa Nari kesana. Nari percaya pada paman, kan?”
“Paman, Nari takut..” gadis itu masih sesegukan walaupun sudah cukup tenang. “Disana banyak orang jahat. Ada..paman jahat yang..yang..menyuruh Nari..membuka..baju...Paman itu..menyentuh...”
Gadis itu tercekat tak mampu melanjutkan ucapannya. Sedangkan pria itu juga terdiam bergeming. Jantungnya serasa diremas mengetahui apa yang dialami Jisoo di Gunung Surak ternyata menyimpan rahasia yang jauh lebih kelam. Entah apa yang Jisoo hadapi disana, pria itu tak mampu membayangkan lebih jauh.
“Paman akan menjaga Nari.” Pria itu sudah mendekap Nari, berharap pelukan itu setidaknya dapat menenangkan gadis itu walau hanya sedikit saja. “Nari tak perlu khawatir. Paman tak akan meninggalkan Nari.”
“Paman, jangan bawa Nari kesana.” Nari mengeratkan pelukannya seolah hidupnya bergantung pada pria itu. “Paman, tolong..”
Perlahan-lahan beban gadis itu semakin berat. Taeyong akhirnya menyadari gadis itu sudah tak sadarkan diri dalam pelukannya. Pria itu terdiam sejenak. Rasanya detak jantung pria itu masih berdentum tak karuan. Semua fakta itu terlalu menyakitkan untuk diterima. Tanpa sadar luka yang dialami Jisoo selama hidupnya telah menarik pria itu semakin dalam. Satu yang Taeyong tahu ia tak akan pernah lagi bisa berpaling dari hidup gadis itu.
Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Kim Jisoo?
~~~
“Taeyong, pulanglah. Kau juga butuh istirahat.”Ucapan itu menyentak Taeyong dari keterpakuannya melihat Jisoo yang kini tengah terlelap damai di ranjang rumah sakit. Setelah menghubungi Jinyoung, akhirnya Jisoo dibawa ke Asan medical center untuk mendapat perawatan. Jinyoung bilang ketka Jisoo sudah sadar dan kondisinya sudah cukup stabil, maka psikoterapi pemusnahan kepribadian akan segera dijalankan. Jisoo akan segera terbebas dan mendapatkan hidup normalnya.
Namun fakta bahwa Nari mengetahui kepingan masa lalu kelam gadis itu sangat mengusik Taeyong. Jisoo pernah mengatakan bahwa kasusnya saat itu ditutup karena kekurangan informasi dan saksi. Akan tetapi ternyata Nari mampu mengingat apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL THAT YOU SAVE
Fanfiction"Aku disini, Jisoo-ssi." Taeyong tanpa sadar telah merangkul Jisoo yang terisak penuh penderitaan. "Aku tak akan bisa mengambil rasa sakit dan kelelahannmu." Pria itu mengeratkan pelukannya begitu sang gadis menumpahkan tangis pilu itu di pundaknya...