Happy reading, feel free to vomment for my boosters, dont forget to check my tiktok for jisyong edits, luv <33
~Soul That You Save~
“Kim Jisoo, angkatlah.” Taeyong bergumam gusar. Ini kedua kalinya ia menelepon gadis itu namun sang gadis tak juga mengangkat teleponnya. Tadinya ia hanya ingin memastikan saja jika Jisoo sudah berada di ruang inapnya, namun sambungan telepon yang tak diangkat juga mau tak mau membuat firasat Taeyong menjadi buruk. Pria itu menghela nafas, berusaha memfokuskan dirinya yang masih menyetir saat ini, dengan satu tangan ia kembali mendial nomor, kali ini untuk menghubungi Sekertaris Jung. Taeyong fokus menunggu, ia menghembuskan nafasnya pelan, meyakinkan dirinya jika Jisoo baik-baik saja. Mungkin gadis itu hanya sangat lelah dan langsung tertidur sehingga tak melihat panggilan Taeyong.
Jinyoung memanggil
Sebelum Sekertaris Jung menjawab panggilan, layar berganti menunjukan Jinyoung yang meneleponnya. Pria itu tanpa basa-basi menekan tombol terima di monitor mobilnya.
“Jinyoung, Jisoo sudah kembali ke rumah sakit, kan?”
“Kau bersama Jisoo?”
Kalimat itu diujarkan bersama-sama. Taeyong menelan ludahnya kasar, dari kegusaran suara pria itu Taeyong menyadari ada yang tidak beres.
“Sekertaris Jung mengantar Jisoo kembali. Apa yang—“
“Sial, Taeyong! Sekertaris Jung berniat mencelakai Jisoo!”
“Apa maksudmu?!” Rahang pria itu mengeras. “Jelaskan padaku!’
“Aku menelepon Taesik Samchon tadi. Memberirahu kebingunanku karena beliau tak menceritakan Sekertaris Jung yang menolong Jisoo.” Suara Jinyoung terdengar bergetar. “Taesik Samchon punya alasannya. Sekertaris Jung kehilangan isteri dan putrinya dalam persalinan saat kasus Jisoo terjadi. Ia saat itu sangat terpukul, namun beberapa lama sejak kejadian berlalu ia bersikeras ingin bertemu dengan Jisoo.”
Wajah Taeyong memucat mendengar fakta yang tak ia sangka jika isteri dan putri Sekertaris Jung telah tiada. Sekertaris Jung selalu mengidentikasikan jika sang isteri dan putri masih bersamanya.
“Taesik Samchon menyadari ada yang salah dengan Sekertaris Jung. Ia mencari tahu, dan akhirnya membaca buku harian Sekertaris Jung saat ia lengah. Sekertaris Jung menganggap dirinya yang menyelamatkan Jisoolah penyebab ia terlambat menyelematkan isterinya yang ingin melahirkan. Ia mengabaikan telepon isterinya saat itu karena terlalu fokus kepada Jisoo, dari buku diary Sekertaris Jung, ia ingin membalaskan dendam kepada Jisoo.” Suara Jinyoung tersengal penuh emosi. “Brengsek Taeyong! Aku menyuruhmu menjaga Jisoo! Mengapa kau justru membiarkannya pulang bersama Sekertaris Jung!”
Taeyong menelan ludah susah payah, jadi itulah alasan ayahnya tak memberitahukan informasi Jisoo kepada Sekertaris Jung, karena Sekertaris Jung dilanda perasaan dendam yang salah kepada Jisoo. Dan dengan bodohnya pria itu menyerahkan Jisoo tanpa rasa curiga sama sekali.
Dan Jisoo sekarang bersama Sekertaris Jung yang mendendam....semua karenaku....
“Aku sudah menelepon polisi. Aku juga mencari Jisoo saat ini.” Suara Jinyoung terdengar begitu dingin. “Jika sampai terjadi sesuatu kepada Jisoo, aku tak akan pernah memaafkanmu, brengsek.”
Telepon dimatikan begitu saja, meninggalkan Taeyong dalam keterpakuan. Ia mencengkram kemudi mobil hingga buku-buku jarinya terasa begitu sakit. Ia menambah kecepatan mobilnya, berbalik menuju arah mobil Sekertaris Jung. Bukan saatnya ia bersikap bodoh dan termenung menangis saat ini. Ia tak peduli klakson-klakson mobil di luar sana yang merutuki cara berkendaranya yang ugal-ugalan. Ia harus segera mengejar mobil Sekertaris Jung, hanya itu yang ada dalam pikirannya. Ia harus menyelamatkan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL THAT YOU SAVE
Fiksi Penggemar"Aku disini, Jisoo-ssi." Taeyong tanpa sadar telah merangkul Jisoo yang terisak penuh penderitaan. "Aku tak akan bisa mengambil rasa sakit dan kelelahannmu." Pria itu mengeratkan pelukannya begitu sang gadis menumpahkan tangis pilu itu di pundaknya...