Disclaimer! Hanya fanfiksi, seluruh cerita murni pemikiran penulis. Happy reading, feel free to vomment ^^
~SOUL THAT YOU SAVE~
Larilah! Jangan berhenti!Gadis itu terus merapalkan perkataan itu seolah mantra yang akan menguatkannya untuk terus berlari. Gadis itu tak peduli kedua kaki tanpa alasnya tergores dan tercabik menyentuh tanah kering dipenuhi ranting dan bebatuan tajam. Ia tak akan berhenti berlari, bahkan jika kakinya begitu lelah hingga rasanya nyaris patah, ia tak akan pernah berhenti.
Sedikit lagi! Kuatlah Kim Jisoo! Jangan berhenti!
Gadis itu terus berlari tanpa menoleh. Nafasnya tak beraturan menahan sesak. Ia berusaha fokus untuk berlari melewati gelapnya area hutan mencekam, walaupun air mata itu juga mengiringinya.
Jangan menangis bodoh! Berlarilah jika kau ingin hidup!
Tubuhnya remuk, jiwa dan raganya begitu hancur. Namun jika ia berhenti sekarang, gadis itu tahu ia tak akan pernah bisa selamat.
Jalan raya!
Secercah harapan itu akhirnya datang. Cahaya redup dari lampu jalan di ujung sana memaksanya untuk berlari lebih kencang.
Aku akan selamat!
Ia semakin dekat dengan cahaya itu. Gadis itu akan selamat. Ia hanya perlu terus berlari hingga ke jalan raya. Pasti akan ada orang yang menolongnya.
"Tolong! Tolong!"
Gadis itu berteriak sekeras mungkin hingga tengorokannya begitu sakit. Di ujung jalan sana ada sebuah mobil yang mendekat. Ia terus berlari mendekati mobil itu, melambaikan tangannya sekuat tenaga. Gadis itu tak dapat membendung isakannya. Ia akan baik-baik saja, ia akan selamat. Semuanya sudah berakhir.
"Kau gadis lemah. Kau tak pantas mendapatkan tubuh ini."
Mengapa ia mendengar suara di dalam kepalanya? Mengapa nafasnya begitu berat? Mengapa semuanya menjadi buram? Mengapa ia begitu mengantuk? Mengapa tubuhnya begitu ringan?
Semuanya menggelap, tubuhnya begitu ringan. Ia tak mampu menahannya. Ia sangat lelah.
Seseorang tolong aku...
Gadis itu terkapar tak berdaya. Ia hanya berharap seseorang menolongnya.
~~~
"Tolong aku..."
Wanita itu tersentak dari tidurnya, nafasnya tersengal-sengal pun keringat bercucuran dari pelipisnya. Tangannya mencengkram selimut biru yang menutupi sebagian tubuhnya dengan gemetar. Air mata dari kedua iris coklatnya terus mengalir tanpa bisa dicegah.
Mimpi buruk yang dialaminya lagi terasa nyata. Seorang gadis berusaha untuk terus berlari menyusuri hutan mencekam di malam hari, berharap dengan putus asa seseorang akan menolongnya. Gadis malang yang sangat mengharapkan pertolongan.
Gadis malang itu adalah aku.
Wanita itu menggelengkan kepalanya kuat-kuat, berusaha menghilangkan ingatan mengerikan dari mimpi buruknya itu. Wanita itu kemudian bangkit dari tidurnya, menggerakan kakinya yang terasa lemas untuk bangkit. Kakinya dilangkahkan menuju pintu bercat putih, membukanya perlahan. Gemericik air berbunyi ketika wanita itu memutar kran air, dipandangi pantulan dirinya dalam cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL THAT YOU SAVE
Fanfiction"Aku disini, Jisoo-ssi." Taeyong tanpa sadar telah merangkul Jisoo yang terisak penuh penderitaan. "Aku tak akan bisa mengambil rasa sakit dan kelelahannmu." Pria itu mengeratkan pelukannya begitu sang gadis menumpahkan tangis pilu itu di pundaknya...