Up lagi yeyyyy. Happy reading, jgn lupa vommentnya ^^
~Soul That You Save~
Taeyong berjalan lesu kembali ke taman. Namun tempat mereka tadi kini kosong. Pria itu memindai sekitar dan tetap tidak menemukan Jisoo. Pria itu kemudian melangkah melewati koridor menuju kamar inap Jisoo. Benar saja, wanita itu kini sedang berdiri dipapah oleh perawat.
"Oppa, aku sudah bisa berdiri dan jalan!"
Minji tersenyum cerah melihat Taeyong memasuki ruang inap ini. Sedangkan pria itu diam-diam merasa lega karena Jisoo sepertinya cepat pulih dan baik-baik saja setelah koma beberapa minggu.
"Miss. Kim syukurnya cepat pulih dan baik-baik saja." Perawat itu memuji semangat Jisoo. "Saya optimis Miss. Kim dapat segera pulang."
Syukurlah jika Jisoo memang segera pulih dan dipulangkan. Itu berarti waktu untuk mengawasi wanita itu semakin sedikit.
"Kalau begitu saya permisi dulu."
Perawat itu meninggalkan ruangan inap. Taeyong dan Minji kembali ditinggalkan. Wanita itu sudah duduk manis di pinggir ranjang. Jangan lupa senyum cerianya yang tak juga luntur.
"Oppa lama sekali! Aku sampai bosan menunggu."
Sedetik kemudian senyum ceria itu berubah menjadi cebikan bibir yang kesal dan tatapan penuh selidik.
"Yang penting aku sudah ada di sinikan."
Taeyong menjawab acuh. Dengan malas duduk di sofa.
"Oppa belum mengabulkan keinginanku!"
Minji kembali merengek. Sepertinya keahlian remaja labil ini hanya merengek terus menerus.
"Memangnya apa keinginanmu, huh?"
Taeyong kembali menyahut malas.
"Aku ingin menikah dan punya anak dengan Taeyong Oppa!"
Gadis ini betul-betul gila.
Taeyong menahan diri untuk tidak mengumpat. Semakin lama obsesi remaja barbar ini padanya semakin menjadi-jadi.
"Apa kau gila?! Tadikan aku bilang permintaan yang masuk akal, dan permintaanmu sama sekali tidak masuk akal!"
Taeyong jadi berpikir jika remaja labil ini mengejar-ngejar pria diluar sana yang memiliki niatan tertentu. Itu berarti Minji telah menjerumuskan dirinya dan juga Jisoo. Remaja itu benar-benar butuh untuk diajar.
"Shin Minji dengarkan baik-baik. Kau tidak bisa begitu saja meminta seseorang untuk menikah dan punya anak denganmu. Kau harus menjaga dirimu baik-baik!"
"Aku tidak ingin menikah dengan sembarang pria. Aku hanya ingin menikahi oppa!" Minji membela diri. "Lagipula aku bukan wanita yang jatuh cinta pada setiap pria. Aku akan menjaga diriku!"
Yang benar saja...
Remaja labil itu pada dasarnya tertarik dan memutuskan untuk menikah dengan Taeyong karena paras rupawan pria itu. Seandainya saja Taeyong adalah pria yang memiliki niatan jahat, ia pasti dengan mudah menjebak gadis labil yang tengah tergila-gila padanya ini.
"Terserah kau saja." Taeyong berusaha untuk acuh. "Tapi tetap saja keinginanmu tidak masuk akal. Cari yang lain."
"Kalau begitu cium aku saja, oppa!"
Minji kini sudah berjalan ke arah sofa dan duduk di samping Taeyong.
"Masih tidak masuk akal!"
Taeyong mendorong kepala wanita itu yang sudah mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL THAT YOU SAVE
Fanfic"Aku disini, Jisoo-ssi." Taeyong tanpa sadar telah merangkul Jisoo yang terisak penuh penderitaan. "Aku tak akan bisa mengambil rasa sakit dan kelelahannmu." Pria itu mengeratkan pelukannya begitu sang gadis menumpahkan tangis pilu itu di pundaknya...