CHAPTER 05 : Sia-sia

675 33 1
                                    

Happy Reading guys
°
°
°
°
°
°

   Pukul delapan malam, aku baru kembali ke rumah setelah dari rumah Radipta. Di sana, aku menghabiskan banyak waktu dan mengobrol dengan ummi, ibunya Radipta. Aku menyukai wanita itu, tetapi tidak dengan anaknya. Sifat ummi yang humble membuatku nyaman dan tanpa sungkan berinteraksi dengannya.

Hari ini juga aku mengetahui beberapa fakta tentang lelaki itu. Ternyata ayah Radipta sudah lama tiada. Dia gagal menjalankan tugasnya di pelosok timur ketika usia Radipta menginjak sepuluh tahun. Aku juga tahu makanan favorit dan makanan yang tidak Radipta suka. Aku rasa aku dan Radipta memiliki kesamaan, aku tidak terlalu suka pada ikan, begitu pun dengannya. Radipta sangat suka sekali kwetiau goreng, dan itu sama persis denganku.

Meski kami memiliki banyak persamaan dan aku menyukai umminya. Bukan berarti aku sudah berlapang dada menerima perjodohan ini. Sedikit pun tidak terlintas dalam benakku. Malah tekadku semakin besar untuk mencegah pernikahan itu agar tidak terjadi.

Aku menyapu pandanganku ke segala penjuru arah, mencari sosok yang harus aku ajak bicara saat ini juga. Namun ketika aku keluar kamar, aku tidak melihat ayah, aku hanya melihat kak Benua yang sibuk dengan layar laptop di hadapannya.

"Kak," panggilku membuat fokus kak Benua teralihkan. Dia hanya mengangkat alisnya sebagai respon, "ayah kemana?" tanyaku.

Aku memutuskan untuk duduk di samping kak Benua. Mencari tahu apa yang sedang dia lakukan lewat benda elektronik itu. Sepertinya tidak ada kegiatan lain yang kak Benua gemari saat waktu luang, kecuali menonton kartun kucing yang berasal dari negeri sakura itu, doraemon.

"Ayah pergi jemput ibu." Jawab kak Benua seadanya, "kenapa cari ayah?"

Aku yang mendengar itu menatap kak Benua yang kini tengah menatapku juga. Apa aku ceritakan tentang perlakuan Radipta pada kak Benua saja ya? Mungkin setelah mendengarnya, dia akan ada dipihakku dan membantu untuk membujuk ayah agar tidak melanjutkan perjodohan antara aku dan Radipta.

Baiklah Asia, sepertinya keputusan kamu itu sangat tepat. Jadi mari kita jalankan visi misimu sesuai rencana yang sudah ditentukan.

"Ada sesuatu yang harus sia bicarakan sama ayah."

Tampak kak Benua mengernyitkan dahinya. Detik berikutnya dia membuka suara, "sesuatu apa? Keliatannya serius."

Aku menghela napas. Sebelum menjalankan aksiku, aku menyempatkan diri untuk mem-pause video yang sedari tadi terputar. Tidak boleh ada suara lain selain suaraku. Pokoknya aku harus membuat kak Benua benar-benar berada dipihakku.

"Tentang Radipta" jawabku tampa ragu. Mendengar itu membuat kak Benua semakin mengernyitkan dahinya.

"Radipta? Kenapa dia?" tanya kak Benua yang langsung aku angguki.

Radipta, lihat saja. Aku akan membeberkan semua kebusukannya padaku sepanjang hari ini. Akan aku pastikan bahwa kak Benua seratus persen akan mempercayaiku dan membujuk ayah untuk membatalkan perjodohan ini. Dengan begitu aku akan terbebas dari status calon istri dari seorang Radipta Gilang Samudera.

Aku menarik napasku sebelum melancarkan aksi aktingku kembali.
"Asia akan kasih tahu kebusukan Radipta sebelum terlambat, sebelum kalian, terutama ayah merasa menyesal!"

Kak Benua tampak diam. Dari gelagatnya terlihat jika dia sedang mendengarkan perkataanku. Melihat kak Benua hanya diam seperti itu membuat kepercayaan diriku bertambah untuk mengajukan tuduhan kepada Radipta.

"Kakak tau kan sepanjang hari ini Asia habisin waktu sama dia?" kak Benua menganggukkan kepalanya. "Nah, dari hari ini Sia bisa tau tentang sifat Radipta yang sama sekali gak masuk ke dalam kategori cowok idaman."

HELLO RADIPTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang