CHAPTER 07 : Married

920 45 0
                                    

Happy Reading guys
°
°
°
°
°
°

"Saya terima nikah dan kawinnya Asia Naufa Akmala binti Mahardika Wiratama dengan maskawin yang telah disebutkan, tunai."

Air mataku luruh ketika mendengar suara Radipta dengan lantangnya mengucapkan qabul atas namaku. Kalimat itu adalah bukti bahwa hari ini aku dan Radipta telah menjadi sepasang suami istri.

Hal yang tidak pernah aku bayangan sebelumnya adalah menikah dengan sosok Radipta. Dia adalah laki-laki asing yang masuk dalam kehidupanku tanpa aku minta.

"Maa Syaa Allah, putri ibu sudah resmi menjadi seorang istri. Selamat nak, selamat." Air mataku semakin gencar keluar ketika ibu memelukku sembari menangis.

Meski pernikahan ini adalah pernikahan yang tidak aku inginkan. Namun tetap saja terasa mengharukan. Apalagi ketika mendengar semua orang berseru kata, "SAH".

Ibu melepaskan pelukannya, beliau tersenyum dan menghapus air matanya. Lalu matanya terlihat memicing, memperhatikan wajahku dengan begitu insten.

"Ih Asia, ibu kan sudah bilang jangan nangis. Make up kamu luntur kan." Kata ibu, "bentar, ibu panggil MUA dulu buat benerin riasan kamu."

Aku meraih tangan ibu dan menghentikan langkahnya. Kepalaku menggeleng kuat sebagai penolakan.
"Gak usah, ini masih rapi kok bu. Asia bisa rapiin lagi pakai tissue." Aku berujar.

"Ish jangan ah, nanti malah acak-acakan. Pokoknya kamu tuh harus beautiful, ibu pengen temen-temen ibu lihat anak ibu ini yang cantik jelita." Ibu mengambil alih tissue yang sempat aku pegang untuk merapikan hiasan di wajahku.

Tanganku mencoba merebut kembali tissu itu. Ibu hendak mengambilnya namun dengan segera aku merengek seperti anak kecil. Bodo amat ah sesekali sok imut.

"Ibu, percaya deh kalau sia bisa rapiin ini tanpa bantuan MUA. Sia kan beauty vlogger, oke." Aku tersenyum dan mengangkat jari jempolku. Ibu menganggukkan kepalanya setelah menghembuskan napas.

Aku memperhatikan wajahku di cermin. Astaga ini siapa ya? Kok ada bidadari nyasar ke sini sih. Ini aku atau bukan? Sangat teramat pretty. Aku belum melihat wajahku secantik ini.

"Asia, cepetan. Kamu harus udah keluar." Tegur ibu membuatku tersadar. Aku menganggukkan kepala dan mulai merapikan riasan wajahku dengan sangat hati-hati.

Senyumku merekah sempurna saat semuanya sudah kembali seperti semula. Aku menatap ibu yang kini tengah tersenyum sambil menunjukkan jari jemarinya menbentuk 'OK'.

"Asia, ayo kita turun." Kata ibu. Aku sempat terdiam sebelum akhirnya mengangguk.

Kemudian ibu pun menuntunku untuk keluar. Aishh, aku benar-benar malu. Sekarang aku jadi pusat perhatian orang-orang. Pasti mereka semua akan berpikir jika aku adalah bidadari yang turun dari kahyangan.

Oh ya, saat ini aku benar-benar merasa puas atas gaun dan MUA yang dipilih oleh ibu. Memang tidak salah beliau ini. Apa lagi ibu paling tahu selera baju pengantin impianku bagaimana. Seperti seorang princesss disney.

Ibu mendudukkan diriku tepat di samping Radipta. Aku menatap lelaki itu yang hanya menatapku datar. Lalu aku melayangkan senyum sapaan padanya.

Radipta Radipta, kamu pikir aku tidak tahu ya kalau tatapan matamu itu memuja kecantikanku.

Lantas kami berdua pun menandatangani surat nikah. Detik berikutnya aku meraih tangan Radipta untuk aku kecup. Radipta membalasnya dengan mencium singkat dahiku.

HELLO RADIPTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang