CHAPTER 22

611 37 0
                                    

Happy Reading guys
°
°
°
°
°
°

"Sudah malam, tapi saya gak bisa tidur."

"Asia, saya izin bajak handphone kamu ya? Gak akan berbuat aneh-aneh kok, cuma mau nyanyi."

"Bentar, mikir dulu lagu apa yang cocok sama kamu." Radipta tampak mengerlingkan matanya, pertanda jika ia tengah berpikir.

Tak lama kemudian, dia menjentikkan jarinya. Lantas berujar, "saya tahu," dia menjeda kalimatnya, "tolong dengarkan ya. Suara saya gak terlalu buruk kok, lebih bagus dari suara Aldi Taher."

Terlihat Radipta menarik napasnya dalam-dalam, lalu membuangnya lagi. Kemudian dia membuka suara, "ketika kau lewati bumi tempatku berdiri...
Kedua mata ini tak berkedip menatapi..."

"Pesona indah wajahmu mengalihkan duniaku..."

"Terpesona indah wajahmu... Mampu mengalihkan duniaku..."

"Tak henti membayangkanmu, terganggu oleh cantikmu..."

"Tujuh hari dalam seminggu hidup penuh warna..."

"Ku selalu mendekatimu, memberi tanda cinta..."

Radipta menarik kedua ujung bibirnya membentuk lengkungan sabit. Sangat manis. Sedetik kemudian, dia kembali membuka suaranya, "engkau wanita tercantikku yang pernah kutemukan..."

"Wajahmu mengalihkan duniaku..."

Radipta mengakhiri nyanyiannya dengan tepukan tangan, terdengar sangat pelan. Setelahnya dia berseru, "yeayy selesai"

"Gimana? Suara saya bagus kan?" di sana, tampak terpampang jelas sekali jika dia mengembangkan senyum kebanggan. Lalu Radipta berujar lagi, "menurut saya, lagu ini itu menggambarkan diri saya ketika saya melihat kamu waktu itu."

Radipta menghela napasnya, "Asia, kamu adalah wanita tercantik kedua yang saya temukan setelah ummi. Sejak saya melihat kamu, kamu benar-benar mengalihkan dunia saya, kamu berhasil membuat saya gila."

"Tujuh hari dalam seminggu. Saya selalu ngedeketin kamu, tapi sampai sekarang, saya belum mendapatkan hasilnya, saya belum mendapatkan timbal balik atas perasaan saya. Sikap kamu masih sama seperti saat kita berinteraksi untuk pertama kali."

Mata lelaki itu memicing, "tapi saya gak akan nyerah, saya akan terus berusaha buat kamu jatuh cinta, membalas perasaan saya."

Radipta terkekeh kecil, "Asia, apa kamu marah jika saya mencintai kamu? Maaf, Asia. Saya mencintai kamu lebih besar daripada saya mencintai diri saya sendiri."

Radipta menghela napas lagi, "kalau kamu kangen sama saya, kamu bisa dengarkan lagu ini. Ini nadanya memang belum benar, masih acak-acakan. Tapi di lain waktu, jika masih ada kesempatan untuk saya bisa berada di sisi kamu lagi, saya akan menyanyikan lagu ini tepat di hadapan kamu. Dengan nada yang lebih benar dan lebih enak didengar. Saya janji itu, Asia."

"Sekarang sudah cukup ya vlognya. Gara-gara nyanyi tadi, saya jadi ngantuk." Radipta menguap yang tentu saja dibuat-dibuat.

Dia mendekatkan kepalanya dan berbisik pelan, "Asia, saya cinta kamu. Dari tujuh benua yang ada di dunia, yang lebih saya cintai dan kagumi adalah Benua Asia. Karena rupanya mampu mengalihkan dunia saya."

Radipta menjauhkan wajahnya lagi. Dia melambaikan tangannya dengan senyuman yang terus terukir di wajah tampannya itu. Lalu dia berkata, "bye bye Asia, istri tercantikku. Muach.."

HELLO RADIPTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang