٤

2.3K 202 24
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.
*****
"Aku selalu mendapatkan ketenangan saat aku menggapai cinta Allah, namun mengapa disaat aku ingin menggapai cinta ciptaannya malah rasa sakit yang aku dapatkan"
~Alya Kinan Arumi.

*****

Keesokan hari nya, tepat pada jam 03.30 kini Alya tengah melaksanakan sholat malamnya di masjid pesantren.

Disujud terakhir Alya menceritakan semua kejanggalan yang ada dalam hati nya kepada Allah tanpa meninggalkan sedikitpun.

"Ya Allah ya rob, maaf kan hamba yang telah lancang menaruhkan rasa suka kepada ciptaan mu ya Allah"

"Ya Allah, sesungguhnya tidak ada lah lagi tempat selain kepadamu untuk hamba bercerita, ya Allah hamba begitu tau bahwa tidak lah mungkin engkau mengirimkan rasa ini tanpa ada maksud, maka dari itu ya Allah hamba serahkan rasa ini kepada mu, jika memang dia yang berada dalam lauful Mahfudz hamba maka jaga lah dia hingga kami bisa bersama dalam ikatan yang suci, namun jika memang dia bukan yang ditakdirkan untuk hamba maka hilangkan lah rasa ini"

"Ya Allah, biarkan rasa ini menjadi rahasia antara kita berdua saja, entah rasa ini akan bertahan hingga janah atau akan berakhir dengan kata ikhlas, hamba serahkan semua kepadamu ya Allah"

Lantunan doa itu Alya lantunkan dengan hati yang bergetar bahkan tanpa Alya sadari air matanya ikut jatuh seiring dengan doa yang ini tengah berada diatas sana.

Setelah menyelesaikan sholat Alya pun beranjak mengambil mushaf untuk melanjutkan hafalan yang sempat tertunda.

Alya dengan fokusnya menghafal setiap ayat demi ayat hingga tanpa ia sadari waktu sholat subuh pun telah tiba, dan terlihat beberapa santriwati mulai berdatangan.

"Assalamualaikum ya ukhti"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

Terlihat Anin, bela, adel yang baru saja datang bahkan terlihat dari wajah mereka yang terlihat basah karena air wudhu.

Tak berselang lama iqomat berkumandang, semua dengan khusu melaksanakan kewajiban sebagai muslim dan muslimah.

"Hari ini kita bebas kan?" Tanya Alya.

"Hm, kita hari boleh keluar pesantren, tapi sampe ashar aja" jawab bela.

Memang benar bahwa setiap hari Minggu semua santriwan maupun santriwati dibebaskan untuk keluar pesantren namun dengan syarat saat ashar sudah berada di pesantren lagi, itu pun sebelum masuk kepesantren semua santri harus diperiksa terlebih dahulu.

"Jalan-jalan kepantai aja gimana?" Ajak Anin dengan semangat.

Bela dan Adel mengangguk antusias," aku engga bisa hari ini ada tugas di ndalem" tutur Alya yang membuat ketiganya langsung menghilangkan senyum bahagia nya.

"Yah, engga seru kalo cuman bertiga doang"

"Udah, kalian aja. Minggu depan baru kita sama-sama kesana" ucap Alya.

"Janji tapi ya"

"Iya"

Alya dkk pun kembali melanjutkan perjalanan menuju asrama mereka, berbeda dengan teman-teman yang tengah bersiap-siap untuk pergi, alya malah di sibukkan dengan di dapur ndalem.

JAWABAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang