بسم الله الرحمن الرحيم
•••••••••
"Seburuk apapun masalalumu, bukan berarti engkau tidak bisa menjadi muslim yang lebih baik, berbenahlah jangan menunggu waktu untuk berubah, tapi berubahlah selagi Allah berikan waktu."
•••••••••
Hening, mau Alya ataupun Daffa sama sekali tidak ada tanda-tanda akan bicara dari beberapa menit yang lalu setelah keduanya meninggalkan Gus Hasby dan Ning Gita.
"Aku mau pulang."
"Ka------"
"Hari ini, aku mau pulang ke-Kalimatan hari ini." Tutur Alya menatap serius kearah Daffa.
Daffa menghela nafasnya lirih,"Oke, kita pulang hari ini." Putus Daffa
Alya mengangguk, menarik tangan Daffa cepat menuju pesantren, sesampainya mereka disana Alya mendapati Hairy yang tengah duduk termenung digazebo depan ndalem.
"Aku beberis dulu, kamu tolong temenin abang ya, kayanya lagi ada masalah." Ucap Alya berjalan masuk.
Baru saja satu langkah Alya melalui pintar masuk, langkahnya malah terhenti oleh ucapan seseorang,"Bagaimana Alya apa sekarang kamu bisa memasakkan makanan untuk istri saya, sedari tadi ia menunggu kamu." Ucap Gus Hasby menatap Alya dari kursi ruang tamu.
Alya menghela nafasnya enggan menatap seorang laki-laki yang kini tengah menatapnya,"maaf tapi saya terburu-buru, saya harus cepat membereskan barang-barang saya." Jelas Alya melangkah pergi.
"Kamu mau kemana?." Tanya Gus Hasby menatap Alya penuh tanya.
Langkah Alya pun sempontan berhenti,"Maaf tapi kamu bukan siapa-siapa dalam hidup saya yang harus tau kemana pun saya pergi." Jawab Alya tegas melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.
Gus Hasby diam ditempatnya sembari menatap punggung Alya yang mulai menghilang dibalik tempok itu.
"Sepertinya saya sudah memperingatkan kamu untuk tidak terlalu berlebihan menatap istri saya, apakah ucapan saya saat itu kurang jelas?." Tanya Daffa yang baru saja masuk setelah tadi habis berbincang dengan Hairy didepan.
"Cih, perempuan bekas saya saja kamu banggakan. Ingat dia adalah mantan calon istri saya dan kamu hanya mengambil bekas saya saja." Ucap Gus Hasby tersenyum miring menatap Daffa.
Dengan langkah cepat Daffa langsung memukul wajah Gus Hasby hingga terdapat darah segar mengalir dari bibirnya.
"Saya ingatkan, istri saya bukan bekas siapapun dia adalah berlian yang sangat berharga dan tidak pantas bersanding disamping sampah masyarakat seperti kamu." Jelas Daffa menarik kerah baju Gus Hasby yang sedari tadi menahan amarahnya.
"Sekali lagi saya dengar kamu membicarakan istri saya seperti itu, saya akan bertindak lebih dari ini." Daffa langsung beranjak pergi dari sana dengan emosi yang masih bergejolak dalam hatinya.
Sesampainya Daffa dikamar ia melihat Alya yang sudah rapi bahkan barang-barang mereka pun sudah tersuusn rami diatas kasur, seperti Alya memang sangat ingin pergi dari sini pikir Daffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAWABAN DOA
Teen Fiction"Hatiku sakit Gus, disaat aku tau bahwa doa ku telah mati syahid ditengah melawan ribuan doa yang juga meminta mu kepada Allah" ~Alya Kinan Arumi. ********* Ini tentang seorang perempuan yang baru saja memutuskan untuk berhijrah, kembali menata diri...